Maigustinus Jambak S.Sos Nanti Batuah |
Solok---Aroma suksesi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak kian tercium namun tak begitu menyengat. Semua masih malu-malu dan tak mau muncul benderang. Terutama di Pilkada beberapa Kabupaten, belum ada nama yang mumpuni muncul. Hanya, pemain lama dan usang. Selasa (30/7).
Tentunya hal ini tak begitu bagus dalam proses regenerasi dan percepatan pembangunan daerah. Dibutuhkan kandidat cakap dan mampu memberikan solusi bagi kemaslahatan masyarakat.
Pengamat politik UIN Imam Bonjol Muhammad Taufik melihat kebutuhan akan pemimpin seperti itu adalah keniscayaan. Baginya, Kabupaten Solok sudah berpengalaman dengan pemimpin muda. Dan, betul banyak terobosan yang dilakukannya.
"Solok pernah dipimpin orang muda dulunya, seperti Gamawan Fauzi. Jadi tak ada masalah jika hal ini dibangkitkan lagi. Sebab, Solok tak kekurangan tokoh mudanya," ujarnya.
Namun yang pasti, kriteria yang dibutuhkan itu adalah mereka yang enerjik, punya jejaring yang luas baik daerah maupun nasional dan mampu merajut ranah dan rantau.
"Bagi saya, kriteria itulah yang harus dipenuhi kandidat kedepannya, selain finansial yang mapan," imbuhnya.
Terpisah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKKS (Perkumpulan Keluarga Kabupaten Solok) Maigustinus Jambak S.Sos Nanti Batuah juga mengatakan hal yang sama. Memang, ke depan dibutuhkan pemimpin yang berkarakter dan mampu merekat ranah dan rantau.
"Siapapun yang akan maju atau mengapung namanya, yang penting dia berkompeten dan memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin. Kalangan muda yang bakalan munculpun, tak jadi masalah, agar ada alternatif pilihan selain nama nama yang sudah mengapung saat ini," beber Maigus yang juga alumni Universitas Andalas ini. (*)