Bukittinggi - Dalam rangka menindaklanjuti arahan dan perintah Presiden RI Ir. H. Joko Widodo pada saat Rakornas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019 yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 6 Agustus 2019. Maka untuk menindak lanjuti perihal tersebut, maka Polres Bukittinggi melaksanakan kegiatan Rakor dalam rangka Antisipasi Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Aula Mapolres Bukittinggi, pada hari Kamis (08/8/2019).
Kapolres Bukittinggi Akbp Arly Jembar Jumhana, Sik.MH diwakili Wakapolres Bukittinggi Kompol Sumintak, SH dalam pembukaan rapat koordinasi menyampaikan arahan Presiden RI bahwa kerugian tahun 2015 mencapai Rp 221 triliun dengan lahan yang terbakar kurang lebih 2,6 juta hektare. Oleh sebab itu, Presiden meminta peristiwa tersebut jangan sampai terjadi lagi. Dan apabila terjadi lagi maka Kapolda/Kapolres akan di copot dari jabatannya. Kegiatan Rapat ini merupakan tindak lanjut dan Atensi tentang kejadian Karhutla di wilayah hukum Polres Bukittinggi untuk tahun 2019 ini, dan merupakan penekanan berskala nasional.
Rakor ini dihadiri oleh para PJU Polres Bukittinggi, Bupati Agam diwakili oleh Kasat Pol PP Agam Kurniawan, Dandim 0304/ Agam diwakili oleh Peltu Siburian serta Walinagari , Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang daerahnya rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Wakapolres Bukittinggi meminta kepada jajaran untuk segera tanggap apabila menemukan titik api sekecil apapun itu sebelum nantinya meluas dan membesar.
Dalam rakor ini sebagai pemberi materi adalah Kabag Ops Polres Bukittinggi Kompol Sunarya, Kodim 0304 Agam diwakili oleh Aiptu P. Siburian, dan Bupati Agam diwakili oleh Kurniawan. Selesai pemaparan materi, dilanjutkan dengan tanya jawab dengan para peserta rakor untuk lebih memperdalam antisipasi Karhutlan dimaksud.
Selanjutnya penanggulangan terhadap karhutla dilaksanakan oleh instansi terkait yang di bawah kendali wilayah Kodim, dan penegakan hukumnya ditangani oleh Polri dalam hal ini Polres Bukittinggi, demikian Kompol Sumintak, SH mengakhirinya. (Humas Polres Bukittinggi)