Payakumbuh - Polres Kota Payakumbuh mendatangi SMP Islam Raudhatul Jannah untuk memberikan penyuluhan kepada para siswa-siswi tentang kenakalan remaja, tepatnya di Masjid Darul Anshar SMP Islam Raudhatul Jannah.
Kapolresta Endrastyawan Setyowibowo, S.IK diwakili dari Sat Binmas Brigadir Wahyu Putra dan dua polisi lainnya ini datang setelah sebelumnya, mereka juga telah melakukan penyuluhan ke beberapa SD, SMP, SMA, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama di Payakumbuh.
Penyuluhan di tengah masyarakat tentang pergaulan remaja diluar sekolah selalu diberikan secara rutin. Pada kesempatan itu Brigadir Wahyu Putra menyampaikan tentang pergaulan bebas, narkoba, dan pelanggaran lalu lintas.
"Bapak harap anak-anak semuanya terhindar dari pergaulan bebas dan kenakalan remaja. Seringkali bapak temui remaja yang melakukan kenakalan seperti menghisap lem, ataupun kenakalan lainnya yang sangat disayangkan. Siswa yang telah mendapat penyuluhan dapat mewujudkan harapan orangtua dan menggapai cita-citanya kelak," ujar Brigadir Wahyu Putra, Jumat (30/8).
Brigadir Wahyu Putra juga memberikan motivasi kepada siswa, dimana siswa usia sekolah haruslah mempedomani aturan yang telah ditetapkan oleh sekolah dan siswa usia SMP berada pada masa dimana rasa ingin tahunya sangat kuat sehingga siswa diajak untuk dapat memfilter atau menyaring hal-hal baru yang mereka pelajari.
"Siswa-siswi SMP Islam Raudhatul Jannah adalah anak-anak yang berakhlak mulia, baik-baik, bisa menghargai orang lain, bisa saling menyayangi, jadilah anak-anak Raudhatul Jannah sebagai contoh bagi siswa lain. Jadilah pelajar yang mempunyai keimanan dan takwa," pesannya.
Kepala SMP RJ Ersis Warman, S.H.I sangat mendukung sekali dengan menghadirkan siswa dua tingkat sekaligus, semua kelas VII dan IX. Bahkan kepala sekolah energik itu membuat status di media sosialnya dengan kehadiran bapak-bapak berseragam ini.
"Kita berharap akan ada MoU atau kerjasama berkelanjutan dari pihak Polres dengan SMP Islam Raudhatul Jannah dan akan jadi agenda setiap tahun ajaran agar siswa kami dapat pembinaan langsung dari kepolisian serta menumbuhkan budaya malu dalam berbuat kesalahan, kita ingin RJ menjadi Sekolah Sahabat Keluarga," kata Ersiswarman.
Kepala Sekolah RJ menyebut karena banyaknya jumlah siswa, maka siswa kelas VII dan IX dihadirkan karena kondisi tempat yang tidak mencukupi. Kegiatan itu dihadiri guru dan Waka kesiswaan Nasri, S.Ag, M.Pd sampai selesai kegiatan. (BD)