Padang Panjang, Pasbana -- Usai mendengar pemaparan tentang Rumah Data Kependudukan (DataKU) Kampung KB Koto Katik, Tim Verifikasi Lapangan Penilaian Kota Sehat Tingkat Nasional langsung memberi pujian.
"Amazing," begitu ditulis Hadrian Marta, Tim Pembina KKS Pusat di dinding testimoni Rumah DataKU tersebut.
"Amazing," begitu ditulis Hadrian Marta, Tim Pembina KKS Pusat di dinding testimoni Rumah DataKU tersebut.
Disebutkan Hadrian, Rumah DataKU yang disebut Rumah KB (Ruang Ramah Kegiatan Bersama) ini, ternyata tidak hanya untuk program Keluarga Berencana (KB), tetapi juga untuk KB (Kegiatan Bersama) lainnya.
"Wah ini harus dipatenkan, jangan sampai ditiru daerah lain dan diklaim sebagai kearifan lokal mereka," ujar Hadrian setengah bercanda.
Maryulis Max, PKB Pembina Wilayah Koto Katik yang mengekspose konsep Rumah DataKU ini di hadapan tim penilai pusat yang terdiri dari Hadrian (Kemendagri), Alissa dan Suraji dari Kementerian Kesehatan itu, menyebutkan bahwa Rumah DataKU ini memang untuk ditiru. Makanya hampir setiap waktu ada saja rombongan dari kabupaten/kota dari dalam maupun luar provinsi mengadakan studi tiru kemari.
"Rumah DataKU ini memang sudah menjadi pusat percontohan oleh banyak daerah. Bagi kami itu tidak masalah, malah menjadi sebuah kebanggaan. Karena tidak hanya bermanfaat bagi warga Kampung KB Koto Katik, tapi juga untuk daerah lain dalam pengembangan program KKBPK (Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga)," terang Max.
Konsep Rumah DataKU sebagai Rumah KB, jelasnya, adalah menjadikan rumah ini sebagai pusat kegiatan kemasyarakatan. Mulai dari Posyandu balita, Posyandu lansia, Posbindu PTM, PKK, PIK R, TBM, PKH, Pokja Kelurahan Sehat, Posluhkel, dan sebagainya. Semuanya berkegiatan di rumah ini.
Tim Verifikasi Lapangan ini, berada di Kota Padang Panjang, 26-27 September untuk melakukan penilaian kota sehat tingkat nasional dengan melakukan pemantauan ke berbagai titik pantau. (*)