Pasaman - Fenomena alam negeri tanpa bayangan yang terjadi di Equator bonjol diistilahkan dengan titik Kulminasi. Kejadian ini bisa disaksikan hanya Dua kali dalam setahun. Tepatnya pada tanggal 21 sampai dengan 23 Maret dan 21 sampai dengan 23 September.
Seperti tahun sebelumnya, Perayaan Titik Kulminasi di pusatkan di taman Moseum Equator Bonjol. Namun ada hal yang menarik seluruh rangkayan kegitan di kemas dalam festival Equator 2019. Dimana sejak hari Kamis tanggal 19 September telah dilaksanakan beberapa kegiatan di antaranya , Pagelaran seni saluang Dendang , Randai, ,Ronggeng, Penampan Simutu, Penampilan Sanggar, Lomba permainan Anak,, jambore Bikers, dan Festifal Kuliner.
Linggoman Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Pasaman mengatakan, tujuan di laksanakan ya acara tersebut adalah merupakan Agenda dari Kalender Of Event Sumatera Barat.
Dalam Kesempatan tersebut turut hadir Bupati Pasaman yang di wakili oleh Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Pasaman Mulyatmin , Kepala Bidang Destinasi Sumbar Riau Deputi Bidang Pariwisata Kemenpar Desti Murnianty SE.MM , Kepala BMKG Padang Panjang , Asisten III Joko Rivanto, Kapolres Pasaman di wakili Kasat Bimas AKP EVA, Danramil Bonjol, beberpa Kepala OPD Pasaman, Tokoh Masyarakat, Pelajar dan Masyarakat,
Sementara itu Bupati Pasaman yang di wakili oleh Asisten I sekretariat Daerah kabupaten Mulyatmin ketika membuka acara Perayaan titik Kulminasi tersebut mengatakan, dengan diselenggarakannya acara tersebut adalah merupakan kepedulian semua pihak terhadap promosi wisata Daerah Pasaman.
Dengan adanya fenomena ini mari kita dekatkan diri kepada Allah, betapa besar kuasa nya hingga salah satu Terjadi fenomena yang terjadi saat ini tambahnya.
Kepala BMKG Padang Panjang Fajar Dwi Prasetio, mengatakan, Peristiwa Fenomena alam yang di saksikan sekarang , merupakan peristiwa alam, di mana matahari tepat di titik nol tengah bumi, sehingga terdapat adanya bayangan jelasnya.
Kepala bidang Area 2 Asdep Destinasi Sumbar Riau Regional I Deputi bidang Pariwisata Kemenpar Republik Indonesia Desty Murniati. SE. MM, mengatakan, dari Pemeeintah Pusat khususnya Kementrian Pariwisata tentu sangat mendukung dengan kegiatan ini yang merupakan peristiwa sangat langka di Indonesia bahkan di dunia.
Dari kegiatan perayaan fenomena alam di tambah dengan Pagelaran seni dan wisata kuliner, tentu akan sangat memungkinkan daerah ini di jadikan daerah tujuan wisata Sumatera Barat bahkan Nasional. Tentunya untuk mencapai itu harus ada pengembangan, serta di kelola dengan lebih baik, sebutnya. (Gani)