Notification

×

Iklan

Iklan

Segera Bentuk Posko Kesehatan Pengunjung dan Pedagang Pasar Aur Kuning

23 September 2019 | 18:20 WIB Last Updated 2019-09-24T16:00:44Z

Bukittinggi - Menyingkapi situasi kondisi kabut asap yang semakin membahayakan bagi kesehatan masyarakat, Persatuan Pedagang Aur Kuning (PPAK) Bukittinggi akan berencana mendirikan posko kesehatan di pasar aur kuning sebagai pos penyelamatan pertama bagi pengunjung maupun pedagang pasar aur kuning yang memiliki gangguan kesehatan.

"Pos penyelamatan kesehatan masyarakat ini akan segera dibentuk dan dilakukan kerjasamanya dengan pihak-pihak terkait agar bisa menjadi tempat pertolongan pertama terhadap pengunjung maupun pedagang yang mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap." Hal tersebut disampaikan oleh Ketua PPAK, Dedi Dean, disela-sela kegiatannya di Pasar Aur Kuning, Bukittinggi, Senin, (23/09).

Masalah kesehatan masyarakat yang akan timbul akibat kabut asap ini seperti sesak nafas bahkan bisa jadi masalah kesehatan jantung. Lalu kemana kita akan menuntut, kalau sebenarnya ini adalah pekerjaan para oknum-oknum pembakar hutan dan lahan yang sebenarnya kita tidak ada yang kenal.

Menurut Dedi, biasanya yang rentan akan penyakit tersebut seperti ibu hamil dan para lanjut usia (lansia).

"Untuk itu agar masyarakat tidak memiliki rasa khawatir akan kesehatan mereka selama berada dipasar, maka dalam rangka membantu masyarakat juga kita berencana membuat posko kesehatan," ujarnya.

Memang ini menjadi suatu cobaan bagi kita yang hidup, jika hal ini terus berlanjut bukan tidak mungkin omset para pedagang akan semakin menurun, bahkan bisa jadi akan bertambah banyak para pedagang yang akan gulung tikar. Hal ini dikatakan Dedi setelah melihat sepinya transaksi jual beli akibat kabut asap di pasar aur kuning.

Sehingga tambah Dedi, kita akan buat posko kesehatan yang berfungsi sebagai posko pertolongan pertama bagi pembeli maupun penjual di pasar aur kuning, jika ada yang mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap.

Lanjut Dedi, aktivitas jual beli yang terjadi akhir-akhir ini pasar Aur Kuning menjadi semakin lesu. Masyarakat yang ingin berkunjung untuk membeli suatu barang jadi enggan untuk datang ke pasar akibat tebalnya kabut asap yang bisa berdampak langsung terhadap kesehatan mereka.

"Namun, kita harus tetap semangat menjalankan aktifitas, meskipun cobaan ini datang. Setidaknya kita berusaha untuk memikirkan kepentingan bersama akibat adanya kabut asap," tutup Dedi. (Rizky)

IKLAN


×
Kaba Nan Baru Update