Tim opera Batak dilepas secara resmi oleh Rektor ISI Padang Panjang |
Padang Panjang, Pasbana -- Kemarin 23 September 2019, Rektor ISI Padangpanjang, Prof. Dr. Novesar Jamarun, MS melakukan pelepasan terhadap Tim Opera Batak yang akan berangkat menuju Hanoi Vietnam untuk menampilkan garapan yang berjudul: Ugamo Malim, Horja Bolon Na Parpudi (Agama Malim, Upacara Besar Yang Terakhir).
Pelepasan itu dilakukan sebagai bukti dukungan besar Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang untuk Program Hibah P3S Kemenristek Dikti Republik Indonesia tahun 2019 setelah berhasil dan sukses mementaskan Opera Batak “Sisingamangaraja XII, Tongtang I Tano Batak” di dua tempat di Malaysia pada September 2018 lalu.
Sebelas orang dari formasi tim yang akan menuju Vietnam juga sekaligus berangkat sore harinya bersama Rektor ISI Padangpanjang. Rektor ISI turut menghadiri acara Asia Pasific Bond Festival Theatre Schools (APB) yang ke-12 itu dan akan menandatangani perjanjian menjadi keanggotaan APB. Tuan rumah APB dapat dipegang lembaga tertentu jika sudah memenuhi syarat keanggotaan. Tahun 2018 lalu ISI Yogyakarta menjadi tuan rumah APB ke-11. Dari situlah ISI Padangpanjang mulai terlibat dalam kegiatan APB.
Poster Opera Batak |
Antara Program Hibah P3S Kemenristek Dikti Republik Indonesia dan APB, visi Opera Batak pada tahun 1930-an terasa seperti mulai tersambung. Visi itu pernah disampaikan oleh para perintisnya, bahwa Opera Batak akan merajai Asia dan Eropa. Sejak tahun 2013 Opera Batak sudah ditampilkan oleh Pusat Latihan Opera Batak (PLOt) Siantar ke Jerman dan sejak tahun 2018 lalu ISI Padangpanjang mulai merintis ke wilayah Asia. Ini kerjasama yang baik dan prospektif, apalagi kalau Opera Batak juga sedang berhasil dijadikan salah satu Warisan Budaya Nasional (Warbudnas).
Naskah dan teks terbaru untuk pengembangan Opera Batak dan mewujudkan visi pada tahun 1930-an mulai bermunculan, termasuk “Ugamo Malim, Horja Bolon Na Parpudi”. Naskah tersebut ditulis oleh Thompson Hs (Direktur PLOt) bersama Dr. Sulaiman Juned, S.Sn, M.Sn (Ketua Jurusan Teater ISI Padangpanjang/Ketua Tim Peneliti).
Pemanfaatan Opera Batak setelah direvitalisasi bersama Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) sejak 2002 kelihatannya harus diserahkan kepada kaum terdidik dan akademisi. Apalagi soal garapan pertunjukannya. Garapan yang dipersiapkan ke APB ini disutradarai oleh Enrico Alamo, S.Sn, M.Sn (anggota Peneliti/Dosen ISI Padangpanjang dan alumnus Pasca Sarjana ISI Yogyakarta).
Sebanyak 15 orang dari formasi tim akan menuju Hanoi, Vietnam pada Rabu 25 September 2019, termasuk Thompson Hs dan Oktavianus Matondang yang turut menguatkan tim di keaktoran dan musik.
Tim Opera Batak gelombang 1 telah sampai di Vietnam (foto: Dok. Ist ) |
Garapan yang berdurasi lebih satu jam menurut naskah akan ditampilkan selama 45 menit karena aturan penyelenggara di Hanoi. Pertunjukan Opera Batak “Ugamo Malim, Horja Bolon Na Parpudi” akan dipentaskan di Hanoi National Theatre, Vietnam pada 28 September 2019 pada pukul 20.00 waktu Vietnam.
Tim Opera Batak juga berkesempatan mengikuti dan memberi workshop dengan penampil dari berbagai negara selain mengikuti Program Cultural Trip oleh penyelenggara pada 29 September 2019. Tim Opera Batak akan kembali ke Indonesia pada 30 September 2019.
Tim pertunjukan berjumlah 26 orang dan didampingi Rektor ISI Padangpanjang dan 3 pejabat rektorat. Selengkapnya dari tim tersebut adalah: Enrico Alamo (Sutradara), Thompson Hs dan Sulaiman Juned (Penulis Naskah/aktor), Rosta Minawati (pemakalah/narasumber), Sherli Novalinda (Koreografer/penari), I Dewa Nyoman Supenida dan Sriyanto (Komposer), Sulaiman Juned, Thompson Hs, Sriyanto, Fajat Eka Putra, Jeni Yuhardi, Junari, Budi Fadjrin, Lovia Tri Yuliani, Eli Susan, Solehah H. Nasution (Pelakon), Suci Intan Maulia, Sherli, Uli, Susan, Annisa Khairani, Soleha Hasanah Nasution (Tortor dan Gerak, serta aktor), IDN Supenida, Sriyanto, Khairul Hatta, Yohanes Manik, Oktavianus Matondang (Pemusik) serta Muhammad Rafqi Anshar (Video Art). – (Ril)