Notification

×

Iklan

Iklan

5 Tahun Vakum, Pacu Kuda Open Race Alek Nagari di Padangpanjang Kembali Digelar

27 Oktober 2019 | 22:11 WIB Last Updated 2019-10-27T15:11:49Z

Padangpanjang – Sempat vakum selama 5 tahun terakhir, akhirnya Pacu Kuda Open Race Alek Anak Nagari Padangpanjang, Batipuah, X Koto (Pabasko) kembali digelar Pemerintah Kota (Pemko) Padangpanjang bersama Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) di Gelanggang Pacuan Kuda Bancah Laweh, Padangpanjang, selama 2 hari, 27-28 Oktober 2019 ini.

“Alhamdulillah meski sempat vakum selama 5 tahun, pacu kuda open race alek anak nagari Padangpanjang, Batipuah, X Koto kembali dapat kita laksanakan lagi,” ucap Walikota Padangpanjang H. Fadly Amran, BBA, saat memberikan sambutan pada pembukaan Pacu Kuda, Minggu (27/10).

Fadly mengatakan, bahwa berlangsungnya Alek Nagari ini berkat support dari Angku-Angku Niniak Mamak, unsur forkopimda, pemerintah daerah maupun provinsi, panitia penyelenggara serta dukungan dari seluruh masyarakat Kota Padangpanjang dan sekitarnya.

“Sejarahlah yang mengantarkan kita sampai terlaksana acara ini, dan acara ini jugalah yang akan menjadi perekat kita sebagai masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) khususnya Padangpanjang, Batipuah, X Koto,” jelasnya.

Fadly mengajak semua untuk mempertahan tradisi budaya Minang Kabau, menurutnya inilah kekayaan dari Minang Kabau. “Mari kita pertahanan, bukan hanya pacu kuda saja, bagaimana prosesi adatnya, dan nilai-nilainya yang perlu kita pertahanakan dikehidupan sehari-hari. Karena inilah kekayaan kita, adat salingka nagari ini harus kita lestarikan,” ajaknya.

Fadly juga meminta masukan kepada masyarakat dan semua unsur terkait, apabila ada kekurangan pada acara ini, sehingga acara yang Insha Allah akan dilaksanakan setiap tahun ini dapat terselenggara dengan baik nanti.

“Saya sangat mengapresiasi atas hadirnya ribuan masyarakat Padangpanjang dan sekitarnya dalam memeriahkan acara ini, selain itu kita juga bisa lihat meriahnya acara ini dari UMKM dan pedagang kaki lima yang berjualan disini, ini salah satu cara mensupport ekonomi masyarakat kita,” sebut Fadly.

Dikesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, yang membuka acara secara resmi mengatakan bahwa pacu kuda ini merupakaan kebudayaan local yang tidak semua orang punya. Dengan itu Nasrul berharap pacu kuda di ini dijadikan iven tahunan.

“Pacu kuda merupakan kebudayaan lokal, yang tidak semua daerah memilikinya. Maka dari itu, mari kita budayakan olah raga ini tanpa mengurangi nilai budaya yang ada didalamnya,” sebut Nasrul.

Dikatakan Nasrul, selain sebagai wadah menjalin silaturahmi dan mempertahankan nilai-nilai budaya, pacu kuda ini juga akan menambah nilai ekonomi masyarakat Padangpanjang sendiri. “Dimana-mana membicarakan ekonomi kerakyatan, dan inilah ekonomi kerakyatan itu, kita membantu masyarakat dalam berusaha, ini adalah salah satu jiwa kepedulian dari Niniak Mamak dan Pemko Padangpanjang,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Zulfikri, SE Dt. Gindo Malano mengatakan, bahwa pacu kuda merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Padangpanjang dan sekitarnya sejak lama serta dengan keberadaan gelanggang ini.

“Kita masyarakat Padangpanjang dan sekitarnya masih memiliki tekad kuat untuk melestarikan budaya-budaya yang sudah pernah kita tumbuh kembangan di Padangpanjang seperti alek pacu kuda yang sama kita saksikan ini. Pacu kuda bukan tontonan semata saja, namun sebuah alek nagari tradisi minang kabau yang telah turun temurun, dengan memeriahkan kegiatan ini, akan berdamapat kepada ekonomi sosial kemasyarakatan,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan Zulfikri, peserta pacu kuda kali ini berasal dari 11 daerah, 8 diantaranya dari Sumbar, 3 dari luar Sumbar, yakni Jatim dan Aceh, dengan 60 ekor kuda. “Untuk hari ini ada 11 race, besok Senin (28/10) sebanyak 12 race, dan total hadiah yang diperebutkan berjumlah 242 juta,” pungkasnya. (Del

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update