Notification

×

Iklan

Iklan

Dinkes: Asi Dapat Mencegah Stunting

29 Oktober 2019 | 20:40 WIB Last Updated 2019-10-29T13:40:35Z


Payakumbuh - Memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-55, Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Kesehatan mengadakan seminar sehari dengan Tema "Peran menyusui  dalam mencegah Stunting untuk mewujudkan generasi unggul Payakumbuh sehat". Seminar diadakan di Aula Perternakan Kelurahan Sawah padang Kecamatan Payakumbuh selatan, Selasa (29/10).

Acara Seminar sehari diikuti oleh 150 peserta ibu-ibu hamil dan menyusui perwakilan dari setiap Kelurahan yang ada di Kota Payakumbuh.

Seminar ini mendatangkan Narasumber yang berkompeten dibidangnya yaitu Grace putri chaniago dan Rozidateno putri hanida dari Asosiasi ibu menyusui Indonesia cabang Provinsi Sumatera Barat.

Dalam penjabarannya sebagai Narasumber Grace mengatakan hal utama untuk memenuhi gizi bayi adalah ASI Ekslusif. Manfaat dari ASI Ekslusif inilah yang akan menjauhkan anak dari Stunting. Diantaranya manfaat ASI bagi bayi adalah Sistem imun yang kuat, kulit dan jantung yang sehat, sistim pencernaan bayi yg sangat baik, serta keunggulan ASI yang lainnya.

Meskipun sudah banyak yang tahu bahwa ASI eksklusif itu baik untuk kesehatan bayi, nyatanya tidak sedikit ibu yang memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) terlalu dini untuk bayinya, alias sebelum si kecil berusia enam bulan. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari pengaruh ibu atau orang tua, bayi tidak mau menyusu, asi susah keluar dan sebagainya.

Sayangnya, membiarkan bayi lepas ASI eksklusif terlalu dini dapat meningkatkan risiko stunting pada anak. Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang melibatkan 189 ibu dan anak usia 1 sampai 24 bulan dari suatu pedesaan di Meksiko.

Sebanyak 37 persen bayi usia 1-6 bulan mendapatkan ASI eksklusif, 16 persen bayi mengonsumsi campuran ASI eksklusif dan formula, dan 6 persen lainnya mengonsumsi susu formula saja. Saat diamati dari bulan ke bulan, angka pemberian ASI eksklusif ini ternyata terus menurun.

Pada sampel bayi usia satu bulan, sebanyak 73 persennya mendapatkan ASI eksklusif. Namun, begitu bayi tersebut menginjak usia dua sampai empat bulan, angka pemberian ASI eksklusif ini turun drastis menjadi 30 persen karena bayi sudah mulai diberikan MPASI.

Para ahli juga menemukan bahwa sebanyak 10,1 persen anak yang mengonsumsi MPASI mengalami stunting alias bertubuh pendek. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemberian MPASI terlalu dini dapat meningkatkan risiko stunting pada anak.

Selanjutnya Grace menambahkan Untuk mencegah stunting pada anak , pastikan si kecil meraup manfaat ASI eksklusif secara maksimal hingga usia enam bulan. Nikmati dulu masa-masa menyusui sebelum masa penyapihan tiba. Setelah anak berusia enam bulan, barulah Anda boleh memberikan MPASI untuk memenuhi kebutuhan gizi anak setiap harinya.

"Dengan memaksimalkan manfaat ASI eksklusif, ini akan mencegah stunting pada bayi. Tumbuh kembang bayi Anda pun akan jauh lebih optimal dan tidak mudah sakit di masa pertumbuhannya," pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal mengatakan Stunting merupakan terganggunya pertumbuhan yang menyebabkan anak memiliki tubuh yang lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak seusianya, bisa jadi merupakan salah satu indikator terganggunya pertumbuhan anak. Masalah kekerdilan ini harus segera ditangani, apalagi jika anak masih berusia di bawah dua tahun. Jika terlambat ditangani, Stunting tidak bisa dipulihkan.

Bakhrizal menambahkan Stunting terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi pada bayi bahkan sejak saat masih di dalam kandungan. Menurut WHO, kondisi ini terjadi pada 20 persen kasus kehamilan.

Ibu yang mengonsumsi makanan kurang sehat membuat janin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembangnya. Akibatnya, hal ini pun berlanjut setelah kelahiran.
Upaya-upaya yang dilakukan memang berfokus pada pendekatan keluarga, mengingat keluarga adalah lingkungan pertama yang dikenalkan kepada sang bayi.

Dua tahun pertama kehidupan anak, atau dikenal dengan 1.000 hari pertama merupakan masa yang sangat kritis bagi tumbuh kembangnya. Pada waktu inilah, keluarga khususnya orang tua harus yakin bahwa sang bayi mendapatkan asupan gizi yang cukup dan tepat agar ia tidak menderita malnutrisi yang dapat berujung pada stunting.

"ASI eksklusif adalah cara paling murah untuk memastikan kebutuhan nutrisi si kecil terpenuhi. Manfaat ASI eksklusif telah terbukti membantu anak untuk mendapatkan asupan gizi yang mencukupi sehingga meminimalkan risiko terjadi stunting pada anak," ujar Bakhrizal

Bakhrizal berharap setelah diadakannya seminar ini para ibu dan calon ibu dapat mengerti arti penting ASI Ekslusif bagi tumbuh kembang bayi dan pencegahan stunting bagi anakcanak kita. "Semoga kedepannya Bayi dan Balita yang ada di Kota Payakumbuh tidak ada lagi yang terseteksi atau terkena Stunting untuk mewujudkan generasi unggul dan Payakumbuh sehat,” pungkasnya. (BD)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update