Notification

×

Iklan

Iklan

Baperlitbang Tanah Datar Sosialisasikan Under Achiever

26 November 2019 | 14:29 WIB Last Updated 2019-11-26T07:29:10Z


Tanah Datar -- Pemerintah Tanah Datar melalui Baperlitbang menggelar sosialisasi hasil penelitian analisis faktor penyebab siswa under achiever di SMA Negeri di Kabupaten Tanah Datar, bertempat di Aula Cindua Mato, Baperlitbang, Batusangkar, Senin (25/11/2019).

Dikutip dari berbagai sumber, under achiever adalah ketidaksesuaian antara prestasi siswa di sekolah dan indeks kemampuannya, dilihat dari tes intelejensia, prestasi, kreativitas, atau data observasi, dimana prestasi lebih rendah daripada tingkat kemampuannya.

“Penelitian dilakukan oleh tenaga peneliti IAIN Batusangkar Dr. Wahidah Fitriani, S. Psi, MA, dengan judul, faktor penyebab siswa under achiever di SMA Negeri di Tanah Datar, penelitian itu dibiayai Kementerian Agama RI. Sedangkan, Baperlitbang disini fasilitasi sosialisasi hasil penelitian tersebut ke 60 orang peserta, di antaranya kepala sekolah SLTP dan SLTA dengan mengikutsertakan guru dan komite sekolah, lembaga bimbingan belajar serta termasuk tokoh masyarakat di bidang pendidikan,” ujar Kepala Baperlitbang Tanah Datar Alfian Jamrah.

“Dengan telah terselenggaranya hasil penelitian ini, diharapkan ada manfaat yang diambil, khususnya kepada guru dan orang tua dapat memberikan motivasi belajar bagi siswa, semoga hasil belajarnya lebih baik untuk masa akan datang,” harap Alfian Jamrah.

Sebagai peneliti Dr. Wahidah Fitriani, MA, menjelaskan secara detail terkait under achiever, salah satu tujuan penelitian untuk mengetahui apakah variabel konsep diri, self efficacy dan motivasi belajar stimultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa under achiever di Kabupaten Tanah Datar.

Berdasarkan data yang diperoleh saran Wahidah, terutama yang berkaitan dengan penyebab siswa menajdi under achiever perlu kiranya pihak terkait memberikan perhatian yang lebih khusus.

Hal ini terutama bagi siswa yang memiliki regulasi diri yang rendah dan manajemen waktu yang buruk serta cara belajar yang belum efektif, disarankan untuk memperbaiki diri. Kepada pihak terkait, khususnya sekolah seperti guru BK disarankan memberikan program khusus bagi anak under achiever agar mereka dapat berkembang sesuai potensi yang dimiliki.

Sementara bagi pihak keluarga agar melakukan kontrol dan contoh teladan yang baik bagi anak-anak agar mereka dapat meraih prestasi yang gemilang. (ril/put)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update