Tanah Datar -- Dalam mewujudkan kesejahteraan anak harus dilakukan dengan menghormati hak-hak dan memberikan jaminan terhadap pemenuhan kebutuhannya tanpa adanya perlakuan yang diskriminatif.
Diskriminatif atau diskriminasi terhadap anak merupakan suatu tindakan yang tidak adil maupun tidak seimbang yang akan berakibat terhadap pertumbuhan mental anak. Fenomena ini masih terjadi pada sebahagian orang tua.
Ada sebahagian orang tua yang membeda-bedakan antara anaknya, tidak bersikap adil baik dalam materi maupun psikis anak mereka. Dari itu negara, pemerintah, masyarakat, keluarga dan para orang tua mari bersama-sama mewujudkan kesejahteraan anak dengan menjamin pemenuhan kebutuhannya tanpa diskriminasi.
Hal itu dikatakan Bupati Tanah Datar yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Nuryeddisman ketika membuka secara resmi Hari Aksara Internasional (HAI) dan Hari Anak Nasional (HAN) Tingkat Kabupaten Tanah Datar dan Kota Payakumbuh, Kamis (28/11) yang dipusatkan di halaman Kantor Dinas Pendidikan Tanah Datar di Pagaruyung.
Menurutnya memperingati HAI dipandang perlu sebagai penguatan komitmen bersama dalam rangka pemberantasan buta aksara di semua negara termasuk di Indonesia. Jadi tidak ada kata terlambat untuk memperingatinya walau HAI ini jatuh pada tanggal 7 September 2019 yang lalu.
"Secara Nasional, HAI ini diperingati pada tanggal 7 September yang lalu di Makasar Provinsi Sulawesi Selatan, bahkan diseluruh dunia HAI sudah diperingati semenjak tahun 1966, " ucap Nuryeddisman.
Disebutkannya tema yang diangkat kali ini adalah "ragam budaya lokal dan literasi masyarakat", hal ini diangkat dari kesadaran terhadap keberagaman Indonesia yang memiliki lebih dari 1.500 suku bangsa dan lebih dari 1.000 bahasa daerah. Dan itu merupakan aset bangsa yang harus dipelihara dan dibanggakan sebagai wahana bersama dalam meningkatkan literasi masyarakat dalam memberantas buta aksara.
Sementara HAN yang jatuh pada tanggal 23 Juli lalu merupakan suatu kesempatan bagi masyarakat terutama orang tua untuk meningkatkan kepedulian terhadap anak.
"Kita rasakan saat ini masih banyak anak-anak yang kurang perhatian dari orang tuanya dan masih banyak pula orang tua yang mendambakan anaknya tumbuh dan berkembang menjadi anak yang berbakti bagi bangsa dan agama, maka dari itu marilah kita sebagai orang tua maupun masyarakat mengajarkan segala kebaikan kepada anak sehingga kelak mereka menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas," ulas Nuryeddisman.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar Riswandi mengatakan peringatan HAI dan HAN ini dilaksanakan gabungan dua daerah yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kota Payakumbuh.
Riswandi menyebut jika momentum ini sangat baik di mana pada masa anak usia dini yang merupakan usia emas (golden age) dapat memaksimalkan potensi sehingga akan lahir generasi yang hebat ke depannya.
"Tertumpang harapan kita kepada pembimbing, pembina, dan juga guru PAUD untuk bersungguh-sungguh sehingga dapat menciptakan generasi yang cerdas walau dengan keterbatasan finansial, infrastruktur namun tidak melemahkan semangat dalam menjalankan tugas," ucapnya.
Riswandi juga berharap dukungan dari pemerintah nagari melalui dana desa di bidang pemberdayaan sehingga dapat memaksimalkan proses pembentukan SDM yang berkualitas.
Peringatan yang dilaksanakan dua hari tanggal 28 dan 29 November itu juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti senam bersama anak PAUD, permainan tradisional (engrang, main karet, lore dan lain-lain), pameran dari LKP, PKBM, SKB I dan II Tanah Datar, lomba stim dan mendongeng untuk pendidikan PAUD dan seminar tema gerakan literasi lembaga non formal. (ril/Put)