Tanah Datar -- Puluhan siswa Sekolah Datar se-Kabupaten Tanah Datar mengikuti Lomba Melukis Benda Cagar Budaya di Gedung Nasional Suri Maharajo Dirajo Batusangkar, Kamis (5/12/2019).
Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Bidang Kebudayaan Dinas Dikbud Tanah Datar Nadira Mardison yang ditemui di sela-sela lomba menyebutkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar Wilayah Kerja Sumbar, Riau dan Kepri menyelenggarakan kegiatan lomba dalam rangka memeriahkan Festival Pesona Minangkabau (FPM) yang dibuka kemaren (Rabu-red) sejalan dengan Pameran Cagar Budaya dan Pameran Foto-Foto Cagar Budaya.
“Tujuan kita melaksanakan kegiatan ini untuk menyebarkan informasi dan mengedukasi masyarakat terutama peserta didik tentang benda-benda bersejarah yang ada di Tanah Datar. Setelah kita turun ke lapangan bersama BPCB untuk pengambilan foto-foto, dapat disimpulkan Tanah Datar Luhak Nan Tuo punya potensi cagar budaya yang sangat besar, di mana di berbagai nagari terdapat berbagai macam peninggalan sejarah dan arkeologi dari berbagai periodisasi, mulai dari zaman prasejarah, Hindu, Budha, Islam hingga zaman kolonial Belanda,” terangnya.
Melalui kegiatan ini, tambah Nadira pengetahuan, kecintaan dan kepedulian generasi muda terhadap pelestarian cagar budaya dapat ditumbuhkan. “Melalui benda-benda cagar budaya dapat kita lihat simbol-simbol kejayaan nenek moyang dengan kandungan nilai-nilai histori yang dapat ditelaah dan diambil pelajaran di dalamnya,” ulasnya lagi.
Kegiatan ini sudah dimulai hari Rabu, lomba mewarnai benda cagar budaya untuk tingkat TK/PAUD yang diikuti lebih kurang 500 siswa yang dibuka Kadsi Dikbu Riswandi, dilanjutkan Jumat besok, lomba pembacaan puisi untuk tingkat SD dan pada hari Sabtu lomba bercerita (story telling) oleh guru-guru TK se-Tanah Datar.
Sementara pelaku budaya sekaligus seniman asal Tanah Datar Hendri N menyambut baik pelaksanaan kegiatan pameran dan lomba. “Sebagai pelaku budaya, kami mendukung penuh dan menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian budaya untuk generasi selanjutnya,” sampainya.
Hendri N menambahkan kegiatan ini bisa menularkan kesadaran kepada para siswa betapa pentingnya mengenal dan mengetahui budaya sendiri sebagai identitas bangsa.
“Saya berharap kegiatan seperti bisa terus digiatkan, untuk melukis kalau bisa tidak terbatas hanya untuk siswa SD tetapi bisa diikutkan siswa SLTP dan SLTA,” harapnya.
Dalam kegiatan tersebut, peserta lomba terlihat antusias dan semangat melukis aneka objek seperti Istano Basa Pagaruyung, Masjid Raya Lima Kaum, Balairung Sari Tabek dan lainnya. (ril/put)