Notification

×

Iklan

Iklan

ASITA Sumbar : Bidik Wisatawan Malaysia, Agar Kunjungan Wisata Meningkat

01 Januari 2020 | 09:08 WIB Last Updated 2020-01-01T02:08:09Z

Padang, Pasbana -- Harga tiket pesawat yang terbilang tinggi, mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat.

Dan salah satu solusi yang bisa dilakukan Sumatera Barat agar kunjungan wisatawan tetap terjaga adalah dengan membidik wisatawan asal Malaysia yang kedatangannya tetap tinggi karena harga tiket penerbangan ke luar negeri tidak naik.

Dalam hal ini Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumatera Barat, mengingatkan pemerintah daerah agar melakukan promosi objek wisata dengan tepat sehingga target kunjungan wisatawan bisa tercapai.

"Promosi pariwisata itu perlu, namun harus dilakukan dengan tepat, untuk Sumbar pasar wisatawan asingnya Malaysia maka promosinya ke sana, jangan jauh-jauh nanti target tidak tercapai sementara uang sudah habis," kata Ketua Asita Sumbar Ian Hanafiah, Selasa (31/12).

Menurut dia, kunjungan wisatawan asing terbanyak ke Sumbar berasal dari Malaysia dan ini didukung oleh adanya penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Padang.

"Apalagi saat ini harga tiket penerbangan domestik mahal sementara penerbangan keluar negeri tetap murah sehingga orang lebih memilih berwisata keluar negeri ketimbang dalam negeri," katanya.

Ia menyatakan sekarang yang harus difokuskan adalah bagaimana bisa mendatangkan wisatawan Malaysia ke Sumbar sebanyak-banyaknya. "Salah satunya dengan menggelar pameran dan sosialisasi di Malaysia secara besar-besaran," kata dia.

Kemudian salah satu terobosan yang bisa digagas adalah mengemas konsep wisata menelusuri jejak leluhur karena di Malaysia cukup banyak warga setempat yang memiliki hubungan pertalian dengan Suku Minangkabau.

Tidak hanya itu dengan adanya kegiatan balap sepeda Tour de Singkarak bisa menjadi peluang baru yaitu wisata bersepeda.

Pada sisi lain ia menyampaikan dengan adanya kenaikan harga tiket pesawat domestik menyebabkan warga Sumbar lebih banyak yang berwisata ke Malaysia.

"Berdasarkan keterangan agen di Malaysia yang biasa mengelola perjalanan 10 grup per bulan sekarang bisa mencapai 40 grup," ujarnya.(Antara)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update