Padang Panjang, Pasbana -- Rombongan studi tiru dari Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi dan Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau memuji Rumah Data Kependudukan (Rumah DataKU) Kampung KB Koto Katik. Mereka merasa mendapat tempat yang pas untuk belajar bagaimana meniru dan mengelola Rumah DataKU untuk dikembangkan di daerah masing-masing.
Pokja Kampung KB Maju Bersama, Desa Mengupeh, Kecamatan Tengah Ilir, Tebo datang ke Koto Katik pada Minggu (12/1), mengaku takjub dengan Koto Katik. Selain lantaran memiliki Rumah DataKU yang bagus, juga dikarenakan kegiatan kemasyarakatannya menggeliat seiring dengan adanya Kampung KB.
“Terus terang, tak salah rasanya kami kemari untuk melaksanakan studi tiru. Karena melihat apa yang ada di Koto Katik, baik itu Rumah DataKU-nya maupun kegiatan warganya, kami merasa termotivasi untuk meniru dan mengembangkan di desa kami,” kata Kepala Desa Mengupeh, Aljupri.
Rombongan Desa Mengupeh adalah rombongan kedua dari Kabupaten Tebo yang melakukan studi tiru. Sebelumnya pada 30 November lalu, rombongan Dinas PPKB Tebo dan Penyuluh KB mendatangi Koto Katik untuk studi tiru.
“Kami mendapat informasi dari Dinas PPKB bahwa Koto Katik bagus untuk ditiru, makanya kami sebanyak 60 orang datang kemari,” tambah Jupri.
Rombongan Penyuluh KB se-Kabupaten Kuantan Singingi, berkunjung ke Koto Katik |
Sementara rombongan Penyuluh KB se-Kabupaten Kuantan Singingi, berkunjung ke Koto Katik, Senin (13/1). Rombongan ini mengaku sudah jauh-jauh hari merencanakan datang setelah mengetahui Koto Katik viral di mana-mana. Khususnya di kalangan penggerak program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang salah satu program unggulannya adalah kampung KB.
“Kami ingin melihat apa kelebihan Koto Katik sehingga bisa menjadi perbincangan di kalangan BKKBN dan penggerak program KKBPK. Ternyata memang tidak salah kami menjadikan lokasi ini sebagai tempat studi tiru. Kami berharap bisa mengembangkan hal yang sama di daerah kami,” ucap Tetty Eri Indrawati, Penyuluh KB Kuantan Singingi. (*)