Notification

×

Iklan

Iklan

Kekurangan Bangku dan Meja, Ketua DPRD Kunjungi SMPN 6 Padangpanjang

06 Januari 2020 | 21:03 WIB Last Updated 2020-01-06T14:03:27Z


Padang Panjang---Mendapatkan laporan tentang adanya kekurangan bangku dan meja untuk fasilitas belajar di SMPN 6 Padangpanjang, Ketua DPRD Kota Padangpanjang Mardiansyah langsung meninjau sekolah yang berlokasi di Kelurahan Ngalau tersebut, Senin (6/1).

Diterima Kepala SMPN 6 Padangpanjang Muji Sirwanto dan sejumlah majelis guru, Mardiansyah langsung meninjau lokal yang belum memiliki bangku dan meja, meskipun sudah digunakan sebagai proses belajar mengajar.

“Setelah mendapatkan penjelasan dari kepala sekolah dan melihat langsung suasana belajar yang sempat viral di media sosial itu, kita telah meminta kepada kepala sekolah untuk segera melaporkan hal yang terjadi kepada Walikota Padangpanjang, agar segera bisa dicarikan solusinya,” kata politisi Partai Amanat Nasional itu.

Meskipun mobiler tersebut sudah dianggarkan melalui APBD tahun 2020, lanjutnya, tetapi saat ini proses belajar mengajar telah berlangsung dan menimbulkan polemik di tengah-tengah masyarakat.

“Kasihan kita, sekolah ini digadang-gadangkan sebagai sekolah unggulan. Tetapi fasilitasnya seperti ini, harusnya ini sudah ada kajian terlebih dahulu sebelum digunakan. Meskipun sudah menjadi kesepakatan dari orang tua, tetapi dampaknya sudah viral ditengah-tengah masyarakat,” ungkapnya.

Mardiansyah juga meminta kepada Kepala SMPN 6 Padangpanjang dan Dinas Pendidikan untuk segera mencarikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi termasuk kekurangan fasilitas lainnya yang terjadi di SMPN 6 Padangpanjang.

Sementara itu, Menurut Kepala Sekolah SMPN 6 Padangpanjang, Muji Sirwanto, pada awal Semester satu Tahun pelajaran 2019/2020, pihaknya kekurangan lokal gedung.

"Sehingga diadakanlah belajar Pagi dan Sore. Yang masuk sore anak-anak kelas 8, berhubung kelas 7 baru masuk dan masih siswa baru, sehingga agak riskan memasukkan siswa 7 untuk siangnya, " jelas Muji.

Dan pada semester genapnya, rencananya kelas 7 gantian yang masuk siang dan kelas 8 yang masuk pagi, tetapi banyak keberatan dari orang tua siswa kelas 7 kalau anaknya masuk siang.
"Para walimurid berkeras, biarlah masuk pagi walaupun pakai tikar menjelang kursi dan meja diadakan sama Pemerintah Kota, karena sifatnya sementara," tandasnya.

Pihaknya menambahkan bahwa solusi untuk permasalahan kekurangan dalam sarana prasarana ini sudah mendapatkan solusinya.

"Seluruh kebutuhan sarana prasarana untuk kelancaran proses belajar mengajar di SMPN 6 Padangpanjang sudah diajukan ke pihak terkait," pungkas Muji Sirwanto. (P/J)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update