Padang Panjang, Pasbana -- Taman Bacaan Masyarakat memiliki peran penting sebagai pusat belajar dan wadah pemberdayaan masyarakat. Yang tidak hanya menyediakan bahan bacaan, namun juga mendorong tumbuhnya kemandirian masyarakat sesuai dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat saat ini.
Taman Bacaan Masyarakat juga tumbuh sebagai ruang dimana masyarakat yang hendak mengubah peradaban, pola pikir dan hal lainnya dapat bertemu dan bekerja sama.
Adalah Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sahabat Bukit Tui. Dipelopori oleh seorang wanita tangguh dan mandiri, Fitri Yani. Meski baru berusia satu tahun lebih, namun kiprah dan karya TBM Sahabat Bukit Tui cukup menggerakkan semangat kemandirian dan kebersamaan di tengah masyarakat khususnya di wilayah Kaki Bukit Tui.
Beralamat di Jl. Pelita Dalam RT.03 Kelurahan Koto Panjang, Kec. Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang dan dikelola oleh ibu Fitri Yani.
Perpustakaan Sahabat Bukit Tui sudah berdiri sejak 28 Oktober 2018. Berawal dari keinginan Fitri Yani atau panggilan akrab Buk Pit bisa ikut berkontribusi dan peduli dengan dunia anak anak.Dirinya berinisiatif ingin membuat sebuah kegiatan positif untuk anak anak.
Aktifitas Fitri Yani bertambah membumi dengan adanya dukungan penuh dari Penggerak TBM Sahabat Bukit Tui antara lain, Niki Martoyo, S.Pt, Pak Didin , dan Kak Fani.
Di TBM Sahabat Bukit Tui, para pengelola yang memiliki talenta beragam memberikan bimbingan kegiatan positif kepada anak-anak. Ada mendongeng bersama Niki Martoyo, ada teater boneka dan pantomim bersama Kak Didin yang juga Dosen ISI Padang Panjang, dan ada juga Pembinaan bahasa asing bersama Kak Fani. Sementara untuk kreatifitas langsung ditangani oleh Buk Pit.
Kemampuan Pak Niki dalam mendongeng, cukup menarik bagi anak-anak dan remaja di sekitaran Bukit Tui untuk berkumpul dan beraktifitas positif bersama di TBM Bukit Tui.
Melalui aktifitas mendongeng yang diadakannya di TBM Sahabat Bukit Tui, Niki Martoyo bertujuan mampu merangkul anak-anak dari sekarang agar tidak terjerumus dengan perbuatan yang tidak baik akibat dari dampak berlebihannya penggunaan gadget pada anak-anak.
Dan dengan kegiatan yang beragam ditambah buku pun sudah mulai banyak berdatangan dari para relawan-relawan yang juga sangat peduli dengan dunia anak, kegiatan anak anak pun mulai terarah.
Salah satu keistimewaan TBM Sahabat Bukit Tui adalah terlibat langsung dalam pengelolaan sampah dan barang bekas untuk didaur ulang menjadi barang bermanfaat dan bernilai ekonomis.
Pengelola Sahabat Bukit Tui, Fitri Yani ini juga menggagas terbentuknya perkumpulan GGK (Guguak Gadang Kreatif) yang kerjanya yaitu menyulap barang bekas menjadi barang yang memiliki nilai jual.
Sampah plastik bening bekas bungkus galon baru oleh tangan-tangan terampil binaan TBM Sahabat Bukit Tui bisa disulap menjadi tikar. Kantong kresek juga bisa dirangkai menjadi hiasan bunga yang menarik.
Kegiatan pengolahan sampah yang yang dilaksanakan oleh TBM Sahabat Bukit Tui ini selain mendapatkan ilmu, mereka juga dapat meningkatkan perekonomian melalui hasil karya-karya yang diciptakan.
Walikota Fadly Amran memberikan dukungan penuh dan komitmen untuk terus memberikan pembinaan kepada gerakan literasi di kota Padang Panjang.
Wako Fadly Amran berharapi iklim literasi di masyarakat semarak dan Pemerintah Kota Padangpanjang siap memberi penguatan kepada komunitas-komunitas baca (TBM) yang saat ini keberadaannya hampir merata di seluruh kelurahan di Kota Padangpanjang. Termasuk pemberian buku dan peminjaman bergulir buku .(Bd)