Payakumbuh - Walikota Riza Falepi turun langsung bersama Satpol PP Payakumbuh untuk penertiban kafe-kafe yang terindikasi berbau maksiat serta kafe yang dikabarkan warga memiliki wanita penghibur, Minggu (19/1) dini hari.
Hal ini dilakukan Wako Riza tidak hanya sebagai bentuk jawaban atas permintaan dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kota Payakumbuh yang membentangkan sebuah baliho besar di pagar halaman Mesjid Ansharullah pusat kota pada Sabtu (18/1) petang, yang berisikan pesan kepada pemerintah kota agar segera menertibkan dan menutup kafe kafe yang terindikasi maksiat dan tidak memiliki izin.
"Ini merupakan respon cepat kita atas aspirasi warga, serta sudah menjadi bagian dari komitmen kita juga sejak Payakumbuh mendeklarasikan diri sebagai kota anti penyakit masyarakat (pekat), 5 November 2018 lalu," kata Riza Falepi.
Walikota didampingi Sekdako Rida Ananda beserta Kasatpol PP Devitra memimpin tim pada malam itu, hasilnya dua buah kafe yang terindikasi memiliki wanita pemandu karaoke serta berbau maksiat yakni Kafe Beranda serta Kafe Tambak Indah langsung diperintahkan untuk disegel.
Kepada pemilik, Wako Riza Falepi langsung mengatakan kedua kafe tersebut disegel dan tidak boleh beraktifitas lagi mulai malam itu juga. Dan Wako Riza memerintahkan Satpol PP untuk segera menyegel dan mencabut izin operasional kafe-kafe dan tempat hiburan lain seperti yang berada di bawah Mall pusat perbelanjaan Kota Payakumbuh serta Kawasan Simpang Benteng, karena terindikasi berbau maksiat.
"Penyegelan itu secara resmi akan dilakukan pada Senin, 21 Januari 2020," kata Kasatpol PP Devitra.
Selain melakukan penyegelan kepada kafe berbau maksiat dan melanggar aturan, razia itu juga menjaring dan mengamankan 4 wanita malam tanpa identitas.
Secara tegas, Riza Falepi mengatakan kegiatan ini murni menjawab aspirasi warganya. Bahkan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) saja diurusi apalagi yang berkaitan dengan penyakit masyarakat.
"Kalau ada yang mengkaitkan dengan politis, biarlah masyarakat yang menilai. Kita juga harapkan dukungan dari aparat penegak hukum. Kalaupun ada kafe-kafe tersebut yang disinyalir "dibekingi" oknum aparat, kita akan sampaikan ke pimpinannya. Karena sudah beberapa kali razia sebelumnya, yang tertangkap orangnya itu-itu juga," pungkas Riza. (BD)