Padangpanjang - Menuju Indonesia satu data kependudukan, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padangpanjang menggelar Rapat Koordinasi dan Pencanangan Sensus Penduduk 2020 (SP2020) di aula Balaikota, Kamis (6/2).
Walikota Padangpanjang H. Fadly Amran, BBA yang membuka kegiatan itu mengatakan dengan adanya rapat koordinasi ini, Kota Padangpanjang diharapkan memiliki data yang baik dan akurat serta menjadi kota yang memiliki satu data kependudukan mendukung gerakan Indonesia maju.
Ditambahkannya, berhubung akan dilaksanakan pendaftaran online SP tanggal 15 Februari mendatang, Fadly berharap 25% data penduduk sudah terisi oleh pendaftaran online, sehingga memudahkan pekerjaan dari BPS.
"Saya menghimbau kepada OPD dan pihak terkait agar berkontribusi dalam pelaksanaan SP ini, agar masyarakat dapat mengikuti", pungkasnya.
Sementara itu, Ketua BPS Kota Padangpanjang Alius Junaidi, SE, ME. Ia menyebutkan pelaksanaan SP ini berlandaskan pada UU No 16 tahun 1997 dan rekomendasi PBB bahwasanya, setiap negara harus melaksanakan sensus penduduk minimal 10 tahun sekali.
Di Indonesia, SP pertama kali dilaksanakan pada tahun 1961, dan tahun ini adalah tahun yang ke 7 dilaksanakannya SP di Indonesia. Serta, tahun ini ada 54 negara yang akan melaksanakan sensus.
"Tujuan utama dari SP adalah menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia menurut de facto dan de jure. Serta menyediakan parameter demografi dan karakteristik penduduk lainnya untuk kebutuhan proyeksi penduduk," paparnya.
lebih lanjut ia mengatakan, untuk mendapatkan keakuratan data, BPS bekerjasama dengan Disdukcapil sebagai dasar data penduduk. "SP tidak hanya berguna untuk saat ini tetapi juga untuk mengantisipasi hal yang akan terjadi dimasa depan,"pungkasnya. (Del)