Payakumbuh - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) diduga mulai mewabah di kisaran kota Payakumbuh. Selain harus mengantisipasi penyebaran, masyarakat juga diminta waspada oknum yang memaksa menjual bubuk pembasmi jentik nyamuk door to door. Maraknya serbuk pembasmi jentik nyamuk yang beredar di tengah masyarakat menjadi polemik tersendiri di tengah kemelutnya informasi yang berkembang, baru-baru ini.
Informasi yang beredar, banyak oknum mengaku jadi petugas Puskesmas dan mengedarkan serbuk tersebut dengan harga Rp 10.000 per bungkus. Hal tersebut disampaikan AL (31) salah seorang warga kelurahan Tanjung Gadang kecamatan Payakumbuh Barat, kepada wartawan, Selasa (3/3).
Diungkapkan Al, tadi saya membeli serbuk tersebut dengan harga Rp 10.000 per bungkus karena oknum tersebut mengaku dari Puskesmas, saya membeli nya, apa ini juga program dari dinas Kesehatan.
Terpisah, Kadis Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal, mengatakan via whatsapp, kami tidak memperjual belikan serbuk pembasmi jentik, kita lebih fokus pada pemberantasan dengan fogging.
Ditambahkan, jadi kita tidak menyediakan serbuk itu di Puskesmas dan penggunaan serbuk saat ini belum dianjurkan. Kita menghimbau kepada masyarakat untuk lebih cermat karena serbuk ini penggunaanya belum dianjurkan. Jika kedapatan oknum yang menjual serbuk pembasmi nyamuk, Dinkes ingatkan masyarakat untuk tidak membeli obat/serbuk pembasmi nyamuk.
“Untuk itu masyarakat lebih hati-hati dan waspada, karena serbuk pembasmi tersebut dikhawatirkan akan merugikan kesehatan, jika dosisnya tidak tepat dan penyimpanannya serta disalahgunakan oleh anak-anak bisa menyebabkan keracunan,” tegas Bakhrizal. (BD)