Notification

×

Iklan

Iklan

Pasien Positif Covid-19 ke 7 Di Sumatera Barat, Seorang Dokter

28 Maret 2020 | 06:24 WIB Last Updated 2020-03-27T23:24:21Z

Padang, Pasbana -- Jumlah orang yang dinyatakan positif Covid-19 di Sumatera Barat bertambah menjadi 7 orang setelah satu sampel pasien dari Semen Padang Hospital dinyatakan positif, per 27 Maret 2020 .

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Feri Mulyani, mengatakan bahwa sampel pasien dari Semen Padang Hospital yang dinyatakan positif Covid-19 itu milik seorang dokter.

Dokter tersebut bekerja di salah satu rumah sakit di Padang dan belum lama ini pulang dari luar negeri. Dinkes Kota Padang sedang melacak riwayat perjalanannya dan orang-orang yang berinteraksi dengannya sepulangnya dia dari luar negeri.

"Pak dokter ini sudah dirawat di M. Djamil sejak kemarin. Beliau batuk-batuk setelah pulang dari luar negeri. Dengan begitu, beliau dinyatakan berstatus pasien dalam pengawasan," tuturnya , Jumat (27/3).

Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Andani Eka Putra, mengatakan bahwa hasil tes sampel pasien dari Semen Padang Hospital itu keluar di atas 16.00 WIB hari ini. Beberapa jam sebelumnya pihaknya mengeluarkan hasil tes satu sampel pasien dari Rumah Sakit Umum Pusat M. Djamil Padang, yang hasilnya positif. Pasien ini merupakan tenaga medis yang bekerja di Padang.

"Hasil tes sampel pasien Semen Padang Hospital ini adalah tes ulang. Kemarin sudah kami tes, hasilnya positif. Hari ini kami tes lagi untuk memastikannya. Hasilnya sama," ujarnya.

Andani menginformasikan bahwa sampel yang dites oleh Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas pada hari ini sebanyak 22 sampel.

Sampel-sampel tersebut dikirim oleh rumah sakit di hampir semua daerah di Sumbar. Dengan begitu, pihaknya telah memeriksa 48 sampel, yakni 9 sampel pada hari pertama, 26 sampel hari kedua, dan 22 sampel hari ketiga.

"Akan ada 34 sampel lagi yang akan masuk. Saya tidak tahu kapan sampai, entah hari ini atau besok," ucapnya.

Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas mulai melakukan tes sampel pasien suspek Covid-19 pada Selasa (24/3).

Andani mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya hanya bisa memeriksa 25 hingga 50 sampel pasien sehari. Hal itu disebabkan oleh terbatasnya reaksi kimia yang diperoleh. Pihaknya baru memiliki seratus reaksi kimia. Sementara itu, untuk menguji satu sampel dibutuhkan empat reaksi kimia.

Dengan jumlah reagen terbatas, kata Andani, pihaknya hanya memeriksa orang yang ditargetkan. Target pertama ialah pasien dalam pengawasan (PDP), target kedua tenaga kesehatan, dan target ketiga orang dalam pengawasan (ODP). (Ril/CNN)
 

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update