"Kalau penilaian bagaimana tingkat keberhasilan PSBB tentu berbeda-beda. Tergantung dari sisi mana orang menilainya," kata Irwan Prayitno di Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (26/5).
Irwan mencontohkan bila penilaian dari sisi pembatasan di tempat keramaian, tempat wisata, pasar dan tempat umum lainnya maka tempat-tempat itu masih ramai. Namun dari sisi penurunan jumlah orang yang pulang kampung ke Sumbar, menurut Irwan, berkurang siginifikan sejak ada PSBB.
Irwan juga melihat dari angka statistik kasus Covid-19 selama PSBB berlangsung. Irwan menilai ada kecenderungan penurunan angka penambahan kasus positif covid-19 di tiap kabupaten kota yang ada di Sumbar, kecuali Kota Padang.
Ia mengatakan Kota Padang memang masih cenderung meningkat terutama dari klaster penularan Pasar Raya Padang. Hari ini, misalnya, ada 32 penambahan kasus positif covid-19 di Sumbar, yang seluruhnya dari klaster Pasar Raya.
"Pertanyaan awal, apakah PSBB di Sumbar berhasil? tergantung masyarakat melihat dari sisi mana," ucap Irwan Prayitno.
PSBB di Sumbar akan berakhir pada 29 Mei. Pemprov Sumbar bersama Pemkot dan Pemkab kata Irwan akan memastikan langkah ke depan pada 28 Mei nanti.
Beberapa kemungkinan, yakni mencabut PSBB, meneruskan PSBB, dan menerapkan new normal. Dari rapat bersama bupati dan wali kota secara online hari ini, menurut Irwan, ada tiga daerah tingkat II yang mengusulkan menghentikan PSBB, yaitu di Kota Bukittinggi, Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota Padang Panjang.
Di tiga daerah tersebut penambahan kasus positif covid-19 sudah mulai sedikit dan orang-orang yang positif tertular virus corona jenis baru di daerah tersebut sudah banyak yang sembuh. Selain dari 3 daerah tersebut kata Irwan masih cenderung menginginkan PSBB diperpanjang.
"Bagaimana kepastiannya, kita tunggu 3 hari ke depan," kata Irwan menambahkan. (Republika)