Padang -- Kendatipun disibukan dengan berbagai kegiatan dan kesibukan, malahan juga menghadapi dua gugatan perdata dari Pembina Yayasan PGRI , ditambah lagi menyikapi masa pandemi, namun tidak membuat langkah Dasrizal, M.P, terhenti mendapatkan gelar Doktor. 21 Juni 2020.
Dalam rentang 3 tahun 3 bulan, bapak dari tiga putri ini, bersama 869 wisudawan (S.1, S.2, dan S.3) UNP, 21 Juni lalu, secara virtual, resmi dinobatkan menyandang gelar doktor dengan cumlout bersama 32 paska doktor lainnya.
Hadirnya anak ke empat dari tujuh bersaudara, pasangan Abas Datuak Mangguang (alm) dan Ratini, dari Nagari Balimbiang, Tanah Datar ini, menyelesaikan S,1, di IKIP Padang tahun1990, jurusan geografi. Kemudian melanjutkan S.2, di Unand, Padang, Ilmu Tanah 2006. Meniti karier, mengabdi di STKIP Padang, sebagai asisten dosen tahun 1991.
Meniti karier dosen, pasangan Hj.Petridiarni, S.Sos, dua priode Sekretaris Unit Program Pengalaman Lapangan (UPPL) Wakil Ketua III dan Wakil Ketua II, Bidang Keuangan, satu priode, kemudian dipercaya Ketua Yayasan pendidikan PGRI Sumatera Barat, sejak 2010, sampai sekarang. Disaat finalisasi penyelesaian doktor inilah Dasrizal, memenangkan dua perkara perdata dengan lawan Pembina Yayasan tempat ia bekerja.
Secara ringkas dan sederhana, Dr. Dasrizal, M.P, berucap bahwa tanpa dukungan semua pihak, terutama orang tua, istri, anak dan semua jajaran STKIP serta PGRI, belum tentu gelar yang ia sandang akan terwujud. Malah sebagai anak seorang petani, ia sangat bersyukur bisa mendapatkan predikat ini. " Ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan suport atas semua ini, mudah mudahan PGRI ke depan lebih baik," ujar Dasrizal.(Nal)
