Agam - Mengaku mendapat kekerasan fisik dari salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Institut Praja Dalam Negeri (IPDN) Baso, Kabupaten Agam, kampus Sumatera Barat (Sumbar) seorang pekerja bagian kebersihan Achmad Sandra (23) melaporkan insiden pemukulan tersebut, pada pihak Kepolisian, Selasa 16 Juni 2020.
Achmad Sandra melaporkan seorang ASN di IPDN tersebut ke Kepolisian Sektor Baso setelah terjadinya insiden pemukulan kepada dirinya pada 8 Juni 2020 lalu, didampingi kuasa hukumnya, Zulhefrimen SH dan Rekan.
Menurut Zulhefrimen saat dihubungi, Kamis, (18/06), bahwa pada saat kejadian, sebelumnya korban dituduh menjelek-jelekkan tersangka, padahal korban tidak melakukan hal yang dituduhkan.
Lanjut Zulheftimen, awal mula pemukulan Achmad Sandra (korban), dia dipanggil oleh ASN berinisial AS untuk menghadap ke ruangannya. Dia pun memenuhi permintaan oknum tersebut.
"Namun, sampai di ruangan AS, korban mengaku dipukuli di bagian dada, perut dan dagu. Saat dipukul di bagian dagu, kepala bagian belakang Saya terbentur ke dinding. Akibat benturan ini, dirinya mengaku mengalami pusing sampai sekarang," papar Zul
Berdasarkan keterangan korban yang disampaikan di Polsek Baso, Zul mengatakan, "Pada saat dia baru masuk, AS langsung memukul bagian dada saya. Akibat pukulan itu korban menjadi limbung, saat itu dia hampir tumbang itu, tiba - tiba lehernya dicekik AS agar saya tidak rubuh, dia kemudian memukul dagunya. Pukulan di dagu ini membuat kepalanya terbentur dinding dan sampai sekarang, beliau masih merasa pusing, karena pukulan tersebut."
Kuasa Hukum korban Zulhefrimen, menambahkan terlambatnya Achmad Sandra mengadu ke polisi karena awalnya dia tidak ingin memperpanjang masalah tersebut, dengan harapan ada itikad baik dari AS dan jaminan dari IPDN agar dia bisa bekerja dengan nyaman lagi di tempat itu.
"Tapi, sepertinya tidak ada itikat baik dari AS untuk bertanggung jawab. Ditambah lagi, tidak ada jaminan dari IPDN agar klien saya bisa bekerja nyaman di sana. Makanya kami mengadukan hal ini kepada pihak kepolisian," tambahnya.
Terkait hal itu, Kapolsek Baso Iptu Yustian Syaiful membenarkan pihaknya menerima laporan pengaduan dari Achmad Sandra, terkait dugaan pemukulan tersebut.
"Iya, laporan terjadinya insiden itu sudah masuk kepada kami, dan segera kami tindak lanjuti," ucap Kapolsek.
Untuk sementara, pihak kepolisian juga kan mendengarkan keterangan saksi di tempat terjadinya insiden itu, dan korban juga akan divisum.
"Untuk menindaklanjuti kasus ini, kami terkendala dengan kurangnya saksi di lokasi kejadian dan kejadian ini juga sudah terjadi minggu lalu. Tapi yang jelas laporan ini pasti kita tindak lanjuti," ujarnya.
Terpisah, Direktur IPDN Sumbar, Tun Haseno mengatakan pihaknya masih mendalami laporan pengaduan tenaga kebersihan di lingkungan instansi yang dia pimpin.
"Saya akan konfirmasi dan croscheck dulu ke staff saya tentang terjadinya kasus ini," ujarnya. (Rizky)