Batusangkar --- Siap menyambut tantangan baru, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar menjadi kampus pertama yang melaunching serta menerapkan kampus merdeka di Indonesia, "kita telah merampungkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) berbasis merdeka belajar dan segera menerapkannya bagi mahasiswa di pertengahan tahun ini."
Hal itu dikatakan Rektor IAIN Batusangkar yang diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Desmita, saat opening speech sekaligus membuka secara resmi kegiatan webinar nasional kampus merdeka secara online dari kampus itu yang disiarkan melalui zoom cloud meeting dan live streaming yang diikuti lebih dari 214 orang peserta dari kalangan akademisi berbagai perguruan tinggi di Indonesia, Senin (22/06).
“Kita menyadari banyak persoalan dan tantangan baru yang tercipta dalam penerapan kampus merdeka dan merdeka belajar ini”, dan dibutuhkan beberapa kebijakan negara maupun kebijakan di internal masing-masing Perguruan Tinggi (PT) untuk mengeksekusi atau menerapkan kampus merdeka dan merdeka belajar," ujarnya.
Dijelaskan Desmita, sebagai bukti kesiapan maka IAIN Batusangkar melaunching merdeka belajar, tahap pertama ini khusus untuk Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sebagai pilot project dan Insya Allah diharapkan akan diikuti secara maksimal oleh fakultas lain di lingkungan IAIN Batusangkar tersebut.
Webinar Nasional bertemakan “Kebijakan PTKIN menuju Kampus Merdeka; Tantangan dan Peluang di Era Revlusi Industri 4.0 itu menampilkan narasumber tunggal yaitu Prof. Dr. Sutrisno dari Yogyakarta yang juga bertugas sebagai Ketua Tim Pengembangan Kurikulum PTKI Indonesia, serta moderator sekaligus sebagai pemantik jalannya diskusi Dr. Sirajul Munir, M.Pd yang juga sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTIK) di IAIN Batusangkar.
Dalam pengantar diskusinya, Sirajul Munir menjelaskan, FTIK segera merespon dan menindaklanjuti arah kebijakan pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan yang menggagas kebijakan kampus merdeka sejak 20 Januari lalu, atas dasar itulah sebelum ini mahasiswa FTIK telah beberapa kali menggelar kegiatan serupa dengan tinjauan yang berbeda dan kali ini segera dilaunching oleh Rektor sekaligus mengangkat seminar nasional secara online.
"Ada 4 konsep yang diusung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, diantaranya keluwesan membuka prodi baru, sistem akreditasi yang dapat diperpanjang, mendorong PT untuk berbadan hukum, mahasiswa belajar 3 semester di luar prodi termasuk di perguruan tinggi lainnya, ucap," Sirajul Munir.
Sementara itu Prof. Dr. Sutrisno dalam webinar tersebut memaparkan secara umum seluruh PTKIN khususnya IAIN Batusangkar sangat berpeluang besar dan mampu untuk bertransformasi menjadi Kampus Merdeka. Hal ini bergantung pada kebijakan masing-masing PTKIN untuk menerapkan kurikulum baru yang selaras dengan kampus merdeka dengan cara beradaptasi dengan situasi dan kondisi masing-masing kampus karena setiap PTKIN memiliki otonomi sendiri.
Menurut Sutrisno, ada beberapa faktor yang menjadi dasar perubahan kurikulum pada perguruan tinggi termasuk PTKIN yaitu tuntutan sebagai akibat dari Revolusi Industri 4.0 (terjadi disrupsi), akibat kebijakan kampus merdeka dari pemerintah dan adanya pandemic COVID-19 menimbulkan The Changing Nature of Life, The Changing Nature of Work, dan The Changing Nature of Education yang akan mengubah persepsi masyarakat.
Jika wacana ini akan direalisasikan maka setiap PTKI akan menghadapi beberapa tantangan yaitu mengubah kampus konvensional menjadi cyber campus; campus digital, daring dan online.
Dijelaskan Sutrisno bahwa kurikulum baru mengacu pada Kemendikbud Nomor 3 tahun 2020 tentang SN-Dikti yang di dalamnya terdapat kebijakan kampus merdeka, terutama hak belajar mahasiswa selama 3 semester di luar program studinya.
Tantangan berikutnya yaitu lulusan PTKIN dituntut terampil melek teknologi informasi, berkomunikasi, bermedia sosial, dan bertumbuhkembangnya jiwa entrepreneurship masing-masing.
Webinar Nasional yang terlaksana lancar dan sukses itu menuai apresiasi dari berbagi peserta yang umumnya praktisi dan akademisi pendidikan dari berbagai perguruan tinggi, selain itu kegiatan tersebut sekaligus sebagai wahana mensosialisasikan wacana Kampus Merdeka kepada masyarakat secara luas serta memberikan semangat serta acuan bagi IAIN Batusangkar untuk bersiap menjadi pionir kampus merdeka yang lebih sukses. (Ril/hp)