Di mana kedua lembaga itu menempatkan pasangan Buya Mahyeldi-Audy pada posisi pertama dengan kisaran 32 persen. Sedangkan, posisi kedua pasangan Nasrul Abit-Indra Catri dengan kisaran 30 persen. Ada selisih 1,5 sampai 2 persen. Suara yang masuk untuk Poltracking sudah 86 persen, sedangkan Voxpol 81 persen,” ujar Miko.
Menurut Miko, hasil itu memang hasil hitung cepat, namun bisa diandalkan karena berdasarkan saintifik base.
" Selisih suara ada 1,5 sampai 2 persen, maka hasil tersebut akan sia-sia jika digugat di Mahkamah Konstitusi oleh pasangan calon lain,” paparnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Calon Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengatakan, dirinya bersyukur unggul sementara versi quick count di dua lembaga survei nasional.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada relawan dan pendukung yang telah berpartisipasi untuk memenangkan Mahyeldi-Audy.
Bahkan, Audy meminta agar para saksi di seluruh TPS di Sumbar untuk terus mengawal hasil rekapitulasi di TPS masing-masing.
“Kita sudah melihat hasil survei. Ini merupakan metode ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. Saya minta seluruh relawan jangan sampai kita kecolongan sampai penetapan pleno oleh KPU,” tegas Audy.
Selain itu, dia menyampaikan, tim kampanye pasangan Mahyeldi-Audy juga melakukan real count. Insya Allah, rilisnya akan disampaikan dalam konferensi pers pada Kamis (10/12/2020) pukul 10.00 WIB. [Ril/bd]