Notification

×

Iklan

Iklan

UNP Bakal Terapkan Sistem Perkuliahan Daring dan Luring

27 Desember 2020 | 23:09 WIB Last Updated 2020-12-27T16:09:09Z



PADANG - Universitas Negeri Padang (UNP) akan menerapkan sistem perkuliahan  "Blended" atau dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) pada perkuliahan 2021.


"Untuk perkuliahan luring akan diprioritaskan bagi mata kuliah praktikum sementara untuk mata kuliah teori masih mengandalkan daring," kata Wakil Rektor I Dr. Refnaldi, M Litt di Padang, Minggu (27/12) . 


Ia mengatakan bahwa keputusan mata kuliah apa saja yang akan dilakukan secara daring dan luring akan ditentukan oleh fakultas masing-masing.


Sementara itu, lanjutnya untuk mata kuliah praktikum secara luring harus tetap memenuhi protokol kesehatan serta kapasitas ruang lab hanya boleh diisi 50 persen.


Refnaldi menyampaikan bahwa sistem perkuliahan tersebut belumlah final namun berdasarkan hasil rapat sudah mengarah pada dua poin tersebut.


"Pertama bahwa mata kuliah yang praktikum akan dicoba luring dengan protokol kesehatan tapi itu tidak harus, kalau dosen merasa tidak perlu luring maka bisa dilakukan point kedua yaitu daring saja," tambahnya. 


Ia memastikan bahwa untuk surat edaran resmi mengenai sistem perkuliahan tersebut akan segera dikeluarkan sebelum tahun baru dan surat edaran itu berlaku selama satu semester.


Surat edaran untuk mahasiswa itu berlaku per semester tapi kadang setelah sekian minggu ada perkembangan terbaru maka surat edaran itu bisa kami cabut dan muncul surat edaran baru karena kondisi akan sangat menentukan," kata dia.


Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sebelumnya UNP pernah mengeluarkan surat edaran bahwa mata kuliah praktikum bisa dilaksanakan secara luring pada minggu ke 10 dan minggu ke 15 pada semester yang sedang berjalan ini namun kenyataannya yang terdampak COVID-19 semakin tinggi hingga diputuskan tidak jadi diberlakukan tatap muka untuk mata kuliah praktek. 


Menurut dia, pihak UNP memang harus melihat kondisi terbaru dari daerah masing-masing terutama di Sumatera Barat yang terbesar terdampak adalah Kota Padang dan mahasiswa UNP juga datang dari berbagai daerah.


"Dalam situasi pandemi COVID-19, kami belum bisa mengadakan kuliah tatap muka secara keseluruhan sebab jika itu dilakukan akan ada 42 ribu mahasiswa kami yang akan datang ke kampus dan bisa dibayangkan hal itu bisa menimbulkan klaster baru," terangnya.


Terkait bantuan kuota data dari pemerintah, ia mengatakan kebijakan bantuan tersebut hanya sampai Desember 2020, untuk tahun depan pihaknya masih menunggu kebijakan terbaru dari pemerintah.


Ia mengatakan bahwa sebelum pemerintah memberi subsidi kuota data, UNP sudah lebih dulu meberikan bantuan paket data kepada mahasiswa selama selama tiga bulan sebab UNP memang mengandalkan pembelajaran berbasis dalam jaringan dan platformnya sudah dibangun sejak tahun 2012.


"Oleh karena itu, ketika proses pembelajaran dipindahkan ke daring UNP sudah siap, dan kami mengelola lebih dari 10 ribu kelas dalam satu sistem itu," tambahnya.(fix Padang) 



IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update