Notification

×

Iklan

Iklan

Untuk Pemulihan Ekonomi Sumbar, Program Bantuan Masyarakat Bakal Dijalankan

21 Desember 2020 | 13:56 WIB Last Updated 2020-12-21T09:24:02Z





PADANG --  Tahun 2021 nanti, merupakan tahun pemulihan ekonomi nasional (PEN). Program nasional yang dilaksanakan pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar dan pemerintah kabupaten kota ini nantinya, diharapkan dapat mengeluarkan Provinsi Sumbar dari resesi ekonomi dampak dari pandemi Covid-19.


Melalui PEN nantinya, juga diharapkan dapat terwujudnya pertumbuhan ekonomi di daerah ini, dari minus menjadi positif. Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengungkapkan, Pemprov Sumbar telah menyiapkan sejumlah langkah program dan kegiatan dalam melaksanakan PEN tahun 2021 nanti. Yang paling mungkin dilaksanakan bagi yang terdampak ekonomi langsung akibat Covid-19 adalah, dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT).


" Dengan memberikan BLT, dapat menggerakkan ekonomi masyarakat. Karena uang langsung diterima masyarakat dan bisa dibelanjakan, sehingga terbantu ekonomi keluarganya,” ungkap Irwan Prayitno, Jumat (18/12). 


Tahun 2021 nanti, BLT kepada masyarakat akan diberikan. Baik itu dari pemerintah pusat melalui berbagai kementerian, Pemprov Sumbar dan kabupaten kota. “Tahun 2021 nanti, BLT masih berjalan dan selektif diterapkan oleh SKPD masing-masing,” terang Irwan Prayitno.


Tidak hanya BLT, Pemerintah melalui kementerian dan Pemprov Sumbar melalui SKPD, juga ada memberikan bantuan program kegiatan berupa pemberian benih di bidang pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kehutanan. Termasuk juga bantuan sosial, hibah dan permodalan melalui Dinas Sosial, Dinas Kooperasi dan UKM serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).


Program bantuan sosial dan hibah terhadap pelaku UMKM , koperasi serta industri dan masyarakat inilah nantinya yang akan menggerakan ekonomi. Karena perputaran uang akan terjadi di tengah masyarakat,” tsmbahnya.


Irwan Prayitno menuturkan, tahun 2021 nanti Sumbar juga mendapat dukungan keuangan untuk modal usaha, dari pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan. Bantuan tersebut jumlahnya mencapai Rp250 miliar. Di mana, Bank Nagari nantinya ditunjuk untuk menyalurkan deposito Kementerian Keuangan ini, selama enam bulan ke depan.


“Kemudian Bank Nagari akan melipatgandakan bantuan tersebut dengan uangnya sendiri sebesar Rp 250 miliar. Sehingga bantuan tersebut menjadi Rp 500 miliar platfonnya,” jelas Irwan Prayitno.


Dana tersebut akan digunakan untuk memberikan bantuan kepada UMKM dan koperasi, dengan kredit 1 hingga 3 persen di bawah normal. “Ada yang pinjam Rp 500 juta, Rp 300 juta Rp 100 juta terserah. Tujuannya untuk menggerakan ekonomi,” ungkap Irwan Prayitno.


Irwan Prayitno mengungkan, melalui APBD Provinsi Sumbar ada miliaran dana nantinya di Bank Nagari. Dana ini untuk mengurangi bunga kepada pengusaha UMKM. Sehingga, UMKM hanya membayar bunga 2 persen. “Jadi kalau Rp1 juta dipinjam ke Bank nagari, satu bulan hanya dibayarkan bunganya Rp 5.000,” ujarnya.


Selain pemulihan ekonomi, Irwan Prayitno juga mengungkapkan, tahun 2021, Pemprov Sumbar tidak akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) lagi. Karena kebijakan PSBB tahun 2020, menurut Irwan Prayitno menjadi faktor penyebab terjadinya resesi ekonomi di Sumbar.P


"PSBB telah berdampak terjadi resesi ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi Sumbar mencapai minus. Selama saya jadi Gubernur Sumbar,  tidak akan ada lagi PSBB. Tapi bagi masyarakat yang keluar rumah, tetap harus ikuti protokol kesehatan. Yakni, pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan,” tegasnya.


Meski pertumbuhan ekonomi Sumbar minus akibat PSBB, namun pada Quarter ke-2 hingga ke-3, pertumbuhan ekonomi Sumbar mulai naik 10 persen. “Meski masih minus 2,8 persen. Tapi diperkirakan pada Quarter ke-4 sudah nol atau mungkin naik lagi. Sehingga cukup bisa mengatasi keadaan resesi ekonomi. Bahkan Sumbar di atas nasional tingkat pertumbuhan ekonominya sekarang,” ungkap Irwan Prayitno.


Sejalan dengan Penanganan Kesehatan
Dengan adanya program dan kegiatan pemulihan ekonomi, diharapkan ekonomi masyarakat dapat bergerak. Hal ini juga sejalan dengan penanganan Covid-19 dari segi kesehatan.


Tahun 2021, penanganan kesehatan di tahun 2020 akan terus berlanjut.  ”Testing, tracking, isolasi, karantina dan treatment akan tetap dilaksanakan dalam penanganan Covid-19. Jadi dari segi ekonomi bergerak dan penanganan kesehatan juga bagus,” ungkap Irwan Prayitno.


Irwan Prayitno mengatakan, kebijakan penanganan kesehatan terhadap Covid-19 selama ini cukup bagus, karena angka kematian akibat Covid-19 hanya 2,1 persen. Angka ini sangat rendah di bawah nasional dan standar dunia. Sementara, angka kesembuhan pasien Covid-19 mendapai 90 persen, jauh di atas angka nasional.


“Saat ini, bahkan rumah sakit masih banyak yang belum terisi. Tempat karantina juga masih banyak yang bisa menampung. Testing melalui test swab yang dilaksanakan angkanya juga bisa mencapai ribuan. Dengan kondisi ini, penanganan kesehatan semuanya terkendali. Kesehatan terkendali ekonomi juga meningkat. Kan bagus. Semuanya berjalan keduanya,” pungkas Irwan Prayitno. (Metro Padang) 

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update