Bangunan Pasar Pariaman, kata Kepala Dinas Koperindagkop/UKM Kota Pariaman, Gusniyetti Zaunit baru akan rampung seratus persen pada Februari 2020. Begitu pasar selesai dibangun tidak bisa langsung dihuni pedagang karena mesti melalui beberapa tahapan dan mekanisme. Pasar Pariaman diperkirakan baru akan dihuni pada pertengahan tahun 2021.
"Bangunan Pasar Pariaman selesai pada Februari," kata Gusniyetti Zaunit saat dihubungi, Sabtu (2/1).
Setelah itu sebelum dihuni pedagang, kata Gusniyetti, Pemko Pariaman masih harus melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) karena pasar tersebut bersumber dari dana kementerian tersebut. Pembangunan Pasar Pariaman menghabiskan dana APBN senilai Rp 102 miliar dari Rp 120 miliar rencana awal.
"Kita diskusikan dengan Kementerian PUPR," imbuh Gusniyetti.
Dalam pantauan wartawan, secara fisik Pasar Pariaman terlihat telah rampung dan berdiri kokoh dengan empat lantai yang dihuni ratusan kios berukuran standar.
Pasar Pariaman nantinya akan menampung seluruh pedagang yang memiliki kartu kuning - sebagai tanda kepemilikan - yang saat ini menghuni pasar penampungan sementara.
Gusniyetti menyebutkan pihaknya tengah melakukan verifikasi terhadap seluruh pemilik kartu kuning sebelum dipindahkan ke Pasar Pariaman yang baru.
Setelah verifikasi selesai para pedagang akan mendapatkan lokasi yang adil sesuai dengan lokasi kiosnya di pasar lama. Pemko Pariaman juga akan menata penempatan kios sesuai dengan jenis dagangan dan usaha mereka sebelumnya.
"Saat ini kita masih sedang melakukan verifikasi," pungkasnya. (Rilis)