 |
Oleh Boy Hadi Kurniawan |
Pasbana.com -- Entah kenapa, salah satu kebahagiaan saya adalah berada di dekat buku. Saat sedang galau atau butuh refreshing, cara menghilangkannya adalah dengan pergi ke pustaka atau toko buku.
Sampai-sampai saya kenal dengan salah seorang manajer di TB Gramedia di Kota Padang karena keseringan ke sana dan memborong buku. Kemudian kenal juga dengan pemilik TB Atika yang ada di pasar raya, yang entah sekarang masih ada atau tidak toko bukunya.
Mungkin kebiasaan ini adalah bawaan sejak kecil. Bukan karena ingin keren-kerenan dianggap sebagai orang yang sok dan senang baca buku. Sejak kecil, mungkin karena Ibu/Mama saya, sering membelikan majalah dan komik-komik bergambar, saat TV, internet, gadget belum ada sebagai hiburan bagi kami.
Salah satu majalah yang sering dibelikan adalah cerita Petruk dan Gareng serta Komik tentang gambaran kondisi syurga dan neraka.
Kemudian saya punya paman yang hampir seumuran yang tinggal tidak jauh dari rumah, yang hobinya juga baca dan beli buku. Setiap kerumahnya banyak buku, baik novel, komik dan cerita yg bisa dibaca.
Seharian bisa tak terasa, ketika kita kesana membaca komik dan novel-novel tersebut. Dari sana saya kenal Novel Lima sekawannya Enid Blyton, Trio Detektif nya Alfred Hitchcock, Majalah Donal Bebek, Tiger Wong dan sebagainya.
Setelah itu bacaannya meningkat menjadi lebih berat dan tebal seperti Novel Dracula karya Bram Stoker, Novelnya Agatha Christie, John Grisham dsbnya. Walau yg terakhir ini sering tak tamat dibaca Krena terlalu panjang ceritanya.
Dari membaca tersebut imajinasi saya menjadi berkembang. Terbawa ketika sekolah di SD. Saat keluar main, selesai makan kalau tidak mendengar cerita Saur Sepuh dan Tutur Tinular via radio di kantin sekolah, saya pergi ke pustaka sekolah membaca buku.
Dari sini kenal dengan Ernest Hemingway yang menulis The Oldman an The Sea/Lelaki Tua dan laut, The Adventures of Huckleberry Finn yang ditulis oleh Mark Twain, Petualangan Ke Planet Tauceti yg ditulis oleh Zubir Mukhti dan sebagainya.
Sepulang sekolah kalau tidak olahraga, main bola atau main kasti disawah, maka saya pergi ke taman bacaan yang tdak terlalu jauh dari rumah. Dari taman bacaan ini kenal dan membaca hampir semua buku Wiro Sableng karya Bastian Tito, Pendekar Rajawali Sakti, Khoo PING Hoo, Tikam Samurai dan Giring Giring Perak karya Makmur Hendrik dan sebagainya.
Ketika SMA hobi membaca ini sempat terhenti karena beralih hobi ke olahraga. Paling disenangi main basket, Sampai ikut jadi utusan sekolah dalam lomba-lomba. Cuma sayang karena tinggi agak kurang sehingga jadi sekedar hobi belum menjadi prestasi.
Ketika kuliah dan berkenalan dengan dunia aktifis kampus kembali hobi membaca buku ini muncul. Disini kenal dengan buku-buku aktivis dan pergerakan Islam, karya Syaikh Yusuf Al Qardhawi, Risalah Pergerakan, Said Hawwa, Fii Zhilaalil Qur'an dsbnya. Kemudian senang juga membaca buku-buku tasawuf dan manajemen hati karya Imam Ibnul Qayyim Al Jauzi, Ibnu Qudamah dsbnya.
Kenal pula dengan buku-buku Politik yang populer di tahun 98 awal reformasi, karena kami angkatan 98 dan sebagainya. Angkatan reformasi, karya Eep Saefullah Fatah, Anas Urbaningrum, Amien Rais, Nurcholish Madjid, Al Chaidar, Kuntowijoyo dan lain-lain.
Karena kami berempat beradik kakak, terutama saya yang sulung sampai adik yang nomor 3 ternyata punya hobi yang sama membaca.
Ketika mereka berdua kuliah di Kampus bawah FK Unand, sedangkan saya yang kuliah diatas berkunjung ke kost-an mereka teryata ketemulah Novel yang sedang hits ketika itu yaitu Harry Potter karya JK Rowling.
Karena penasaran dengan isinya akhirnya semuaya juga ludes dibaca. Tenyata memang isinya seperti menyihir atau menghipnotis yang membacanya.
Tidak mau berhenti sampai selesai. Begitu seperti kata Nabi Saw bahwa kata-kata itu sendiri adalah sihir. Jadi memang manusia bisa dihipnotis oleh kata-kata. Begitu dahsyatnya efek kata-kata itu bagi manusia.
Makanya dalam Islam kita harus berhati-hati dengan kata-kata yang kita ucapkan karena dia bisa menjadi penyebab masuk syurga atau neraka.
Setelah aktif dalam dunia training, pelatihan dan kewirausahaan, teryata hobi membaca ini berguna dan terus dilanjutkan dengan membaca buku-buku self development, enterpreneur, marketing, leadership, management, communication, Education, training dan sebagainya.
Disinilah kenal dengan penulis-penulis hebat seperti Stephen R Covey dengan The Seven Habit nya, Brian Tracy dgn Maximum achievement nya, Laws of Leadership nya John C Maxwell, Succes Priniciplenya Jack Canfield, Anthony Robbins dengan Unlimited Power nya, Richard Bandler dgn NLP nya dan lain-lain.
Kemudian sejak 8 tahun terakhir sepulang menunaikan ibadah haji lebih senang membaca buku-buku agama terutama buku-buku hadist, fiqih, Sirah, tafsir dan sebagainya.
Buku yang paling berkesan adalah Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi, Bulughul Maram karangan Imam Ibnu Hajar Al Asqalani, Adabul Mufrad karangan Imam Bukhari, Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Lu'lu Wal Marjan, Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq, Shahih Tarhib wa Targhib karya Syaikh Albani, Zaadul Maad karya Ibnul Qayyim dan sebagainya.
Makanya dulu pernah bercita-cita untuk menjadi penulis buku, karena terinspirasi dengan yang dibaca, sehingga bisa juga seperti para penulis diatas mewariskan ilmu yang bermanfaat dan meninggalkan legacy bagi generasi berikutnya.
Walau sudah ada beberapa yang dibukukan, tapi rasanya masih sangat sedikit dan belum begitu bermanfaat. Mudah-mudahan bisa konsisten untuk sekarang dan kedepannya jadi pembaca setia dan juga penulis
Dan nampaknya hobi membaca ini memang sesuai dengan kebutuhan, usia dan kondisi kita disaat itu. Saat hati dan pemikiran kita sedang Gandrung atau senang dengan suatu hal, maka biasanya buku-buku bertema itu yang kita baca dan kita cari.
Seperti saat ini saya sedang ingin membaca Buku Karya Dr M Natsir dan Buya Hamka. Dua Tokoh Politik dan juga Ulama, yang begitu besar peran dan jasanya bagi bangsa Indonesia ini. Walau banyak ujian dan cobaan yang menimpa mereka. Semoga Allah SWT memberkahi dan menempatkan mereka berdua di tempat yang terbaik di sisi Nya. Aamiin....
