Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha mengatakan munculnya titik api itu diakibatkan cuaca panas yang berlangsung merata di wilayah Sumatera Barat.
"Kemunculan 9 titik api itu tersebar di Kabupaten Pasaman Barat, Agam, Limapuluh Kota, dan Dharmasraya, serta daerah lainnya," jelasnya, Jumat 19 Februari 2021.
"Bila tidak berhati-hati dalam berakhtivitas seperti membakar di kawasan sawah maupun perkebunan, akan sangat berisiko terjadi kebakaran hutan dan lahan," sebutnya.
Untuk itu, BMKG menghimbau kepada masyarakat dan amat menyarankan agar tidak melakukan kegiatan membakar sampah atau bahkan membuka lahan baru dengan sengaja.
"Dalam kondisi panas seperti ini dengan suhu udara 33 derajat celcius, bila ada percikan api, akan mudah terbakar," ujarnya.(rilis)