Padang Panjang – Anggota DPR RI Komisi IX Syuir Syam bersama dengan Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama BKKBN RI, Nofrijal hadir dalam acara sosialisasi pendataan keluarga sasaran bangga kencana bersama mitra tahun 2021, Senin siang (21/06/2021) di Bukit Kanduang - Kelurahan Gantiang Kota Padang Panjang.
Nofrijal dalam penyampaiannya mengatakan bahwa kebanyakan negara yang belajar ke Indonesia tentang KB yaitu negara yang mayoritas penduduknya beragama islam, seperti Banglades, Pakistan Afganistan dan Negara Negara islam di Afrika.
Indonesia dinilai sukses melaksanakan program Keluarga Berencana, yang sudah dijalankan sejak tahun 70an.
Beberapa negara lain, bahkan belajar ke negara kita, dalam pelaksanaan program KB. Data sensus penduduk tahun 2020, Indonesia mampu menekan laju pertumbuhan penduduk 0,23 persen rata rata perhari.
“Itu di tahun 90an sampai dengan tahun 2000. Kenapa? Suksesnya program KB di Indonesia itu dua, pertama sukses mengendalikan kelahiran kemudian sukses mengintegrasikan pengendalian kelahiran ini dengan pembangunan keluarga. Sejak tahun 1990an itu kita sudah punya konsep pendataan keluarga yang sekarang kita refitalisasi. Jadi Negara-negara luar itu ingin belajar pendekatannya ke Indonesia, beda dengan Cina, yang hanya mengendalikan kelahiran saja,” kata Nofrijal, PKB Ahli Utama BKKBN RI.
Menurutnya, program KB di Indonesia, dilakukan dengan pendekatan keluarga serta nilai nilai yang terkandung didalamnya. Sehingga, program KB tidak hanya soal menekan laju pertumbuhan penduduk, tapi juga bagaimana meningkatkan kualitas keluarga.
Nofrijal menambahkan, Indonesia sudah sukses dalam upaya menekan laju pertumbuhan penduduk dengan penggunaan alat kontrasepsi. Ini ditunjukkan dengan hasil sensus penduduk tahun 2020 yang mencatat laju pertumbuhan penduduk di tanah air 1,25 persen rata-rata perhari. Sedangkan sensus penduduk tahun 2010, angkanya 1,48 persen.
“Secara kuantitatif kita sudah berhasil, umpama tahun 2020 sensus penduduk pertumbuhan penduduk kita hanya 1,25 persen secara nasional, turun dari 1,48 persen di tahun 2010. Di 10 tahun terakhir kita bias menurunkan laju pertumbuhan penduduk 0,23 persen rata-rata perhari,” lengkap putra kelahiran Padang Panjang itu.
Salah satu persoalan serius yang difokuskan pemerintah dalam program KB tahun ini, yaitu menurunkan angka stunting di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPR Komisi IX Syuir Syam menyampaikan bahwa di Sumatera Barat saat ini, angka stunting cukup tinggi yaitu 27,4 persen. Komisi IX DPR RI yang menjadi mitra kerja BKKBN, merasa perlu mendukung upaya pemerintah menangani persoalan stunting ini.
“Biasanya stunting ini disebabkan oleh ketidak tahuan, kalau dari segi ekonomi saya rasa tidak begitu terpengaruh apalagi di kampong. Jadi kami dari Komisi IX selain mendukung program-program pemerintah, sekaligus juga turun ke lapangan memberikan sosialisasi kepada masyarakat, memotifasi bagaimana anak-anaknya tidak stunting,” ucap Suir Syam, Anggota Komisi IX DPR RI yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut.
Sosialisasi program KB ini, diikuti oleh 150 warga kelurahan Bukit Kanduang, dan dilakukan dua sesi, untuk menghindari kerumunan. Selain itu, protokol kesehatan, tetap dijalankan dengan ketat.(rilis)