PADANG PANJANG, -- Universitas Andalas (Unand) sosialisasikan Program Pascasarjana Multidisiplin kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Padang Panjang. Bertempat di Hall Lantai III Balaikota, Rabu (2/6), sosialisasi tersebut dipimpin Direktur Pascasarjana, Prof. Dr.rer.Soz. Nursyirwan Effendi dan timnya.
Assisten III Administrasi Umum, Martoni, S.Sos, M.Si yang membuka kegiatan tersebut menyampaikan, sosialisasi dari Unand ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ASN melalui jenjang pendidikan khususnya untuk program studi S2 dan S3.
“Pemko saat ini juga telah bekerja sama dengan beberapa universitas lainnya dan memberikan beasiswa untuk siswa-siswi dan guru warga Padang Panjang,” kata Martoni.
Sementara Nursyirwan, ada beberapa program studi di Pascasarjana Unand. Di antaranya program studi Magister Ilmu Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan yang sudah terakreditasi B. “Dalam prodi ini, Unand telah menyiapkan lima Bidang Kajian Ilmu (BKI). Di antaranya BKI Penyuluhan Pembangunan, BKI Komunikasi Pembangunan, BKI Pengembangan Pelatihan, BKI Isu-isu Pembangunan Berkelanjutan, dan BKI Pendukung Penelitian dengan jumlah SKS 40,” paparnya.
Untuk prodi Magister Ilmu Lingkungan, katanya lagi, Unand juga telah menyediakan 38-50 SKS termasuk tesis. Berlangsung selama 4 semester (2 tahun kuliah bisa kurang). Prodi ini juga menyediakan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan beasiswa Departemen Pertanian khusus bagi calon mahasiswa magister yang bekerja di lingkungan Kementerian Pertanian.
Sedangkan pada prodi Pengelolaan Terpadu Sumber Daya Alam, tambahnya, juga terdiri 38 SKS, dengan rincian 30 SKS kuliah dan 8 tesis. Prodi ini juga telah terakreditasi B.
Sementara prodi Bioteknologi terdiri dari 38-50 SKS termasuk tesis ditambah dengan seminar. “Prodi ini bertujuan untuk menghasilkan magister terbaik dalam mengembangkan konsep baru dalam penelitian bioteknologi terutama bidang sumber daya alam,” ungkapnya.
Begitu juga dengan prodi Pembangunan Perumahan dan Pemukiman, kata Nusyirwan, memiliki 38 SKS. Di antaranya 21 SKS mata kuliah wajib, 8 SKS mata kuliah wajib penyelesaian kuliah akhir dan 9 SKS mata kuliah pilihan.
“Juga ada program doktor (S3) untuk studi Pembangunan. Studi ini fokus kepada area riset pembangunan. Di antaranya bidang kajian pembangunan pedesaan, sumber daya alam, kajian kebijakan publik, kesehatan masyarakat dan kajian kewirausahaan. Bagi yang ikut program ini, wajib memenuhi 42 SKS bagi mahasiswa yang sudah mendapatkan gelar magister,” jelasnya, seperti dikutip dari laman Kominfo Padang Panjang.
Nusyirwan berharap dengan adanya sosialisasi dan promosi ini, nantinya akan menjadi salah satu bagian pengembangan karir bagi ASN Padang Panjang ke depan. (pt)