Jakarta - Seluruh Instansi pemerintah harus memastikan masyakarat yang masuk kategori kurang mampu mendapat bantuan. Sehingga, masyarakat itu dapat bertahan dari dampak negatif wabah global COVID-19 yang sedang mengalami lonjakan.
"Mencari lokasi marginal di setiap daerah memastikan ketersediaan makanan, khususnya beras untuk masyarakat yang betul-betul membutuhkan," ujar Juru Bicara Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi melalui siaran virtual pada Minggu (11/7/2021).
Menurut dia, upaya seluruh jajaran instansi pemerintah mencari wilayah yang terindikasi banyak memiliki penduduk kurang mampu yang terdampak COVID-19 sangat diperlukan. Tujuannya, setiap bantuan yang diberikan oleh pemerintah dapat tepat sasaran sesuai masyarakat yang membutuhkannya.
Langkah strategis di atas, lanjutnya, harus dilakukan dalam waktu yang relatif cepat oleh instansi pemerintah terkait. Semakin cepat langkah tersebut dilakukan, maka berpotensi dapat menolong para masyarakat kurang mampu dari terpaan wabah global ini.
"Penyaluran bantuan ini harus dapat terlaksana dengan cepat, agar rakyat Indonesia tidak akan dibiarkan sampai tidak bisa makan," tuturnya.
Dalam mewujudkan hal itu, ada tiga program yang akan digelontorkan oleh pemerintah bagi masyarakat yang kurang mampu antara lain:
Pertama, Program Keluarga Harapan (PKH) yang akan menyasar kepada 10 juta penerima manfaat. Alokasi yang anggaran yang diperuntukkan untuk program tersebut mencapai Rp13,96 triliun. Mekanisme penyalurannya PKH dimajukan menjadi triwulan yang akan segera jatuh pada Juli 2021.
Kedua, Program Kartu Sembako yang akan menyasar kepada 18,8 juta penerima kartu sembako. Alokasi anggaran yang diperuntukkan untuk program tersebut mencapai kisaran Rp45,2 triliun. Penyaluran akan melibatkan PT Pos yang akan menyalurkan langsung kepada masyarakat terdampak.
Ketiga, Program Bantuan Sosial Tunai (BST) yang akan menyasar kepada sebanyak 10 juta penerima manfaat. Alokasi yang dianggarkan oleh perintah untuk program tersebut mencapai kisaran Rp6,1 triliun. Mekanisme penyaluran akan dilakukan pada Juli 2021.
Masing-masing diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu yang terdampak pandemi dalam beberapa waktu yang lalu. Setiap penerima bantuan hanya boleh mendapatkan satu program saja, tidak boleh mendapat dua program sekaligus.
Tidak hanya itu, pemerintah juga membangun dapur umum yang tersebar di pelosok tanah air. Guna memastikan, masyarakat terdampak wabah global COVID-19 mendapatkan kebutuhan makanan secara rutin.
Dapur ini, mampu menyediakan belasan ribu makanan yang akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan makanan secara langsung. Saat ini dapur tersebut sudah ada di Kota Surakarta, Kota Surabaya, Kota Bandung, Kabupaten Sleman, Kota Bogor, dan Denpasar.
"Dapur umum ini rata-rata memproduksi 10 ribu kotak makanan siap saji ,sedangkan hari ini produksi makanan sudah mencapai 15000 kotak makanan siap saji per hari," pungkasnya. (rel/bd)