Solok– Pembinaan Desa/ kelurahan Cinta Statistik (Cantik) adalah program percepatan pendataan dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam lingkup setingkat desa untuk meningkatkan kompetensi aparatur setempat dalam mengelola dan memanfaatkan dan memahami data statistik dengan baik sehingga perencanaan pembangunan desa menjadi lebih tepat sasaran.
Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Perpres Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, dimana desa harus mampu menyelenggarakan kegiatan statistik di wilayahnya masing-masing sehingga desa juga menjadi subjek, bahkan ujung tombak pembangunan.
Pada tahap awal, BPS pusat telah menetapkan 100 Desa Cantik di Indonesia dari 83.820 wilayah administrasi setingkat desa yang diseleksi, terbaru BPS telah menetapkan 171 Desa Cantik tambahan hasil rekapitulasi pengajuan BPS masing-masing provinsi, salah satunya berasal dari Kota Solok yaitu Kelurahan Tanjung Paku.
Tahapan pembinaan Desa Cantik yakni mengidentifikasi kebutuhan desa terhadap data dan mendampingi desa dalam mengimplementasikan standar dan tata kelola data berdasarkan proses bisnis pendataan yang dipakai BPS.
Dari 171 desa dan kelurahan tambahan yang ditetapkan sebagai Desa Cantik tersebut, Kelurahan Tanjung Paku terpilih menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan pelatihan calon pembina Desa Cantik nasional. Selama pelatihan, peserta mendapat materi seputar teknik komunikasi yang efektif dengan desa serta menyusun laporan dan rencana aksi pembinaan statistik sektoral desa.
Pelatihan calon pembina Desa Cantik dilakukan secara virtual oleh Pusdiklat Statistik dan dihadiri oleh Lurah Tanjung Paku, Yenna Muriaty dengan menggunakan akses zoom meeting, Kamis (8/7/2021) dari aula kantor Kelurahan Tanjung Paku dan didampingi oleh BPS dan Dinas Kominfo Kota Solok.
Beberapa pertanyaan seputar data statistik yang diajukan oleh calon pembina Desa Cantik kepada narasumber mampu dijawab dengan baik oleh narasumber utusan Kota Solok. Berbagai pertanyaanpun muncul seputar penyajian dan pengumpulan data di Kelurahan Tanjung Paku telah tersaji dalam bentuk buku, laporan, data dinding, website dan statistik dasar, yang mereka anggap sangat lengkap dan disajikan dengan bentuk yang rapi dan menarik.
Dengan terpilihnya Kelurahan Tanjung Paku dalam program kelurahan statistik percontohan ini, Yenna Muriaty berharap kepercayaan dari BPS tersebut dapat menjadi tonggak dan pendorong bagi pembangunan kelurahan yang berkelanjutan yang membutuhkan kerjasama semua pihak dan dimulai dengan memperbaiki kualitas data yang dimiliki, sehingga setiap langkah atau program yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah kelurahan menjadi tepat sasaran dan mampu menyelesaikan permasalahan yang sebenarnya.
Program Desa Cantik bertujuan agar perangkat desa/ kelurahan lebih paham statistik dan dapat melahirkan komunitas cinta statistik di desa/ kelurahan sehingga dapat bertransformasi menjadi subyek pembangunan, sehingga berbagai kebijakan dan pembangunan yang dilakukan di suatu desa/ kelurahan harus mampu menjawab permasalahan yang sedang terjadi dan program-program yang ditawarkan oleh pemerintah menjadi tepat sasaran.
BPS menargetkan desa-desa yang ada di daerahnya dapat melakukan pemuktakhiran data-data yang ada. Tujuannya adalah desa akan selalu menyediakan profil desa, data ataupun buku-bukunya secara aktual. Sehingga saat dibutuhkan data-data tersebut sudah valid dan terbaru. Melalui program Desa Cantik ini diharapkan nantinya sistem informasi desa berbasis masyarakat dapat dioptimalkan. (Rel/bd)