Payakumbuh - Untuk penguatan inovasi daerah untuk menghadapi event nasional Inovation Government Awards (IGA) Tahun 2021 serta penilaian indeks inovasi daerah, BAPPEDA Kota Payakumbuh dalam hal ini Bidang Litbang dan Evaluasi sebagai leadingsector mengadakan pendampingan inovasi melalui Layanan Klinik Inovasi Daerah (LAKI IDA) sebagai media konsultasi bagi OPD dalam merencanakan Inovasi di organisasinya.
Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi saat dihubungi Media, baru-baru ini, mengatakan dengan adanya LAKI IDA pihaknya sangat optimis Kota Payakumbuh mendapat kategori Sangat Inovatif dan mendapat peringkat 10 besar Nasional pada IGA Tahun 2021 sesuai target yang diinginkan.
"Diharapkan dalam penilaian indeks inovasi dan IGA tahun 2021 perlu kerjasama dan keikutsertaan semua pihak terutama Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh. Mari kita membudayakan inovasi dilingkungan organisasi kita, jangan hanya menjadi pegawai yang monoton dan hanya berkutat kepada rutinitas saja, ciptakan kondisi kerja yang efektif apalagi terhadap pelayanan masyarakat pungkas," tegas Riza.
Kepala Bappeda Kota Payakumbuh Ifon Satria Chan mengatakan LAKI IDA merupakan wadah penyelenggaraan layanan inovasi pemerintah daerah yang di launching oleh BAPPEDA Kota Payakumbuh pada Tahun 2020.
"Ini merupakan replika dari LAB INOVASI yang diluncurkan oleh Lembaga Administrasi Negara pada tahun 2019 yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Payakumbuh. oleh karenanya bagi OPD yang ingin menyusun perencanaan dan pendampingan bisa langsung dilayani di BAPPEDA," ujar Ifon Satria.
Dikesempatan lain Kabid Litbang Faisal juga menyampaikan Pemerintah Kota Payakumbuh sebenarnya memiliki segudang inovasi yang sudah terimplementasi. Namun permasalahan utama adalah dari pelaksanaan inovasi tersebut masih kurang teradministrasinya dokumen pendukung sehingga berjalan belum maksimal.
"Hasil pendampingan melalui LAKI IDA berdasarkan data terakhir jumlah inovasi yang terhimpun sudah mencapai 92 inovasi yang berkemungkinan akan bertambah.
LAKI IDA dilaksanakan pada saat jam kerja dan OPD terkait dapat langsung bekonsultasi dan sharing inovasi dengan Bidang Litbang dan Evaluasi," ulas Faisal.
Senada, Kasubid Inovasi dan Teknologi Robby Hafanos selaku inisiator kegiatan ini menyampaikan tujuan dari LAKI IDA ini adalah dalam rangka meregister, menstandarkan serta melegalkan penyelenggaraan inovasi di pemerintah Kota Payakumbuh sehingga dalam pelaksanaaan inovasi sudah memiliki dasar aturan pelaksanaan yang formal.
"Hal tersebut merupakan proses birokrasi yang memiliki dasar hukum yang tetap, sehingga usulan inovasi yang akan diinput untuk penilaian IGA tahun 2021 dan indeks Inovasi benar-benar sudah memenuhi persyaratan yang diinginkan," pungkasnya. (BD)