Pria yang berasal dari Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, ini terbilang sebagai salah satu peserta yang dikenal sering menghadirkan lelucon. Tapi kalau bicara masakan yang disajikannya, Adi tidak bisa diremehkan.
Chef Arjuna, Renata, dan Arnold, sebagai juri juga mengakui bahwa Adi adalah peserta yang memiliki keahlian memasak yang sangat baik. Hampir berbagai tantangan, Adi menjadi juara.
Masakan rendang daging domba, adalah masakan yang disajikan oleh Adi, yang mampu memberikan sebuah makanan yang begitu lezat.
Respon para juri positif untuk Adi. Dengan demikian, Adi telah membuktikan kalau dirinya ada seorang anak yang lahir dan dibesarkan di Minangkabau.
Namun untuk kompetisi di top 3, Adi tidak memiliki keberuntungan saat memasak burung dara. Sehingga Adi harus menghadapi Nadya dan mendapat tantangan untuk mengolah buah alpukat mentega.
Dengan adanya buah alpukat mentega itu, Adi memilih untuk mengolahnya menjadi Alpukat Cendol Dawet dengan Ketan.
Namun dari penilaian juri, kendati secara tampilan sajian Adi sangat menarik. Tapi kelemahannya, rasa masakan Adi ada terasa sedikit asin, yakni santan dan ketan.
Dengan adanya komentar dari juri itu, hingga akhirnya olahan buah alpukat mentega, ternyata tidak mampu membawa Adi untuk ke grand final MasterChef Indonesia untuk menghadapi Jesslyn.
Dari akun instagram Lord Adi @adi.mci8 dia menjelaskan kendati dia hanya sampai di top 3, bukanlah akhir baginya untuk berkarya di dunia memasak.
"Inilah hari terakhir saya di galeri MasterChef Indonesia. Tapi ini bukanlah akhir bagi saya," kata Adi.
Melihat perjuangan Adi yang mampu mencapai top 3, ternyata juga menarik perhatian dari Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi.
Di akun instagram @mahyeldisp gubernur berharap semua masyarakat Sumatera Barat mendoakan dan mendukung di MasterChef Indonesia.
"Semoga Lord Adi bisa mempromosikan masakan Minang yang enak dan enak sekali ke seluruh Indonesia dan dunia," tulis Mahyeldi. (Rilis)