Oleh: Satria Asmal,SP,CHt,CI
Pasbana.com -- Manusia adalah makhluk sosial, diciptakan oleh Allah bersuku suku, dan berbangsa bangsa. Maka Allah menyuruh kita untuk saling kenal mengenal. Ketika sesuatu itu adalah perintah dari Allah, maka wajib untuk kita laksanakan, dan disebalik perintah Allah tersebut tentu adalah pahala yang berlipat ganda.
Rasulullah SAW bersabda:
قالَ اللَّهُ: أَنا الرَّحمنُ وَهيَ الرَّحمُ، شَقَقتُ لَها اسمًا منَ اسمي، من وصلَها وصلتُهُ، ومن قطعَها بتتُّهُ
"Allah berfirman, "Aku adalah Mahapengasih dan ia adalah Rahim, nama itu diambil dari bagian nama-Ku, siapa yang menyambungnya, maka Aku memberikan rahmat-Ku kepadanya, dan siapa yang memutuskannya, maka Aku memutuskan rahmat-Ku darinya" (HR Abu Dawud).
Maka, janganlah kita termasuk orang yang mudah memutuskan silaturahiim hanya karena sesuatu yang sepele. Jangan memutuskan silaturahiim hanya karena berbeda pendapat, atau jangan memutuskan silaturahiim hanya karena tidak suka terhadap seseorang. Silaturahiim bukan lah ajang untuk menunjuk kan ego kita bahkan untuk menunjuk kan siapa kita, namun silaturahiim adalah bentuk kerendahan hati dan kelemahan kita sebagai manusia bahwa kita diciptakan untuk bersama dalam ketataan.
Ada begitu banyak keutamaan silaturahiim, yang jika kita mengetahui dan mengamalkan nya maka seribu teman terlalu sedikit untuk kita.
Menjaga silaturahiim akan mengundang bahagia, menarik energi positif kedalam diri kita. Ketika seseorang dipenuhi energi positif, maka dia akan menjadi pribadi yang menyenangkan, pribadi yang peduli dan pribadi yang menebar kebaikan. Energi positif dari silaturahiim akan membuat fikiran juga menjadi positif, fikiran yang positif akan melahir kan ide ide yang briliant, akan menimbulkan semangat dan menghantarkan kebahagiaan kedalam hati.
Silturahiim juga akan menempa kedewasaan sikap dan berfikir seseorang, tidak mudah merajuk untuk suatu masalah. Silaturahiim mengajar kan menyelesaikan masalah dengan hati lapang, silaturahim mengajarkan menyelesaikan perbedaan pendapat dengan semangat persaudaraan.
Ketika menjalin silaturahiim, sungguh keliru kita berfikir tentang, apa yang bisa saya dapatkan dengan silaturahiim ini, apa keuntungan nya buat saya, apa yang saya dapatkan dengan silaturahiim ini.
Justru dengan bersilaturahiim ada banyak kebaikan yang kita dapat. Ada banyak manfaat yang kita raih, dan bahkan ada banya pahala yang kita tuai. Ada begitu banyak teman yang mendoakan, ada banyak teman yang mengingatkan pada kebaikan dan ada begitu banyak peluang amal dan peluang pahala dihadirkan.
Diantara keutamaan silaturahiim itu adalah
*1. Dipanjangkan umur dan dilapangkan rezeki nya*
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
"Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan ditambah umurnya, maka hendaklah menjalin silaturrahim " (HR Bukhari).
Betapa indahnya silaturahiim, orang yang banyak teman akan banyak kemudahan dan kelapangan, jika dia berdagang maka dipastikan teman yang banyak itu akan jadi pelanggan utama nya, yang tentu akan menambah rezekinya, dengan teman yang banyak maka seseorang tidak akan kesepian, ada hadir canda tawa yang tentunya membuat sehat dan panjang umur.
*2. Mendapat pertolongan Allah*
Rasulullah bersabda
قَالَ أَحْمَدُ أَيْضًا: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، حَدَّثَنَا حَجَّاجِ بْنِ أَرْطَاةَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي ذَوِي أَرْحَامٍ، أَصِلُ وَيَقْطَعُونَ، وَأَعْفُو وَيَظْلِمُونَ، وَأُحْسِنُ وَيُسِيئُونَ، أَفَأُكَافِئُهُمْ؟ قَالَ: "لَا إِذَنْ تُتْرَكُونَ جَمِيعًا، وَلَكِنْ جُدْ بِالْفَضْلِ وَصِلْهُمْ؛ فَإِنَّهُ لَنْ يَزَالَ مَعَكَ ظَهِيرٌ مِنَ اللَّهِ، عَزَّ وَجَلَّ، مَا كُنْتَ عَلَى ذَلِكَ"
Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Bakar, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Hajjaj ibnu Artah, dari Amr ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya yang menceritakan bahwa seorang lelaki datang kepada Rasulullah Saw., lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mempunyai banyak kerabat; aku menghubungkan persaudaraan dengan mereka, tetapi mereka memutuskannya; dan aku memaafkan mereka, tetapi mereka terus berbuat aniaya terhadapku; dan aku berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka terus-menerus berbuat buruk terhadapku. Bolehkah aku membalas perlakuan mereka?" Rasulullah Saw. menjawab: Tidak, kalau begitu berarti kamu semua sama tidak benarnya, tetapi bermurahlah dengan memberikan kelebihan dan tetaplah menghubungkan kekeluargaan, karena sesungguhnya kamu akan terus mendapat pertolongan dari Allah Swt (HR Ahmad)
Allah akan memberikan pertolongan kepada orang yang menjaga silaturahiim. Kesulitan kaan dimudahkan, diberikan jalan keluar. Apalagi yang lebih indah bagi seorang mukmin selain pertolongan Allah. Ketika Allah menolong seseorang, maka ada amalan istimewa yang dilkukan nya. Menjaga silaturahiim adalah amalan istimewa yang mengundang pertolongan Allah
*3. Tanda orang beriman*
مَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أوْ لِيَصْمُتْ
Artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam” (HR Bukhari).
Bentuk benar nya iman adalah dia akan selalu berhati hati menjaga dirinya agar tidak melukai orang lain. Bentuk benarnya iman seseorang akan menjaga kata,sikap dan perbuatan nya agar tidak menjerumuskan nya kepada dosa. Seseorang yang menjaga silaturahiim, sejatinya dia tengah menjaga dirinya dari keburukan. Karena silaturahiim yang didasari atas iman akan menjadikan seseorang beriman dan taat pada Allah. Akan mengantarkan nya ke surga nya Allah.
*4. Silaturahiim adalah jalan menuju syurga*
Rasulullah SAW bersabda:
يا أيُّها النَّاسُ أفشوا السَّلامَ، وأطعِموا الطَّعامَ، وصِلوا الأرحامَ، وصلُّوا باللَّيلِ، والنَّاسُ نيامٌ، تدخلوا الجنَّةَ بسَلامٍ
"Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah tali persaudaraan, shalatlah di malam hari ketika manusia terlelap tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat." (HR Ibnu Majah).
Ketika silaturahiim berbuah syurga, tentu kita tidak akan pernah memutuskannya, kektika silaturrahiim mengundang cinta Allah pastilah kita akan selalu menjaga nya. Ketika silaturahiim membuat bahagia maka semua orang akan bergegas menyambung nya. Jika silaturahiim membawa berkah tentu kita lah yang pertama menjalankan nya.
Maka dari itu, apapun bentuk silaturahiim itu mari kita dasari atas iman, agar berbuah pahala. Luruskan kembali niat kita bahwa silaturahiim ini adalah dalam rangka menjemput RidhoNya. Silaturahiim adalah bentuk kontribusi positif kita terhadap sesama karena manusia terbaik itu yang paling banyak bermanfaat untuk ummat.
Semoga kita di berkahi dan dilindungi oleh Allah dalam Cinta Nya, dan kita berdoa, ketika Allah izinkn kita berkumpul di dunia semoga Allah izinkan pula kita berkumpul di surga Nya. aamiin.
*) Penulis adalah Praktisi Pendidikan dan Trainer