Pasaman -- Mengandalkan DAU dan DAK yang ada di APBD tahun berjalan, guna melakukan percepatan, apalagi harus dengan langkah pemulihan tentu tidak akan mampu dan mencukupi bagi sebuah pemerintahan untuk membangun daerahnya.
Apalagi diusia periodesasi jabatan Bupati/Walikota hasil pilkada 2020 yang amat singkat, hanya 3,5 tahun.
Jika paham dengan kondisi demikian, seorang kepala daerah yang bijak, hendaknya segera mengambil langkah tidak biasa, malah harus luar biasa, untuk bisa mengimplementasikan komitmennya untuk menggenjot percepatan di segala bidang, termasuk menjalankan program sosial pensejahteraan masyarakat di daerahnya.
Lobi-lobi ke kementerian dan lembaga, termasuk menggaet alokasi anggaran yang tersebar di OPD Pemprov dan unit instansi vertikal yang ada di Ibu Kota Provinsi, merupakan langkah tepat yang seharusnya dilakukan oleh Kepala Daerah yang memang memiliki kompetensi untuk itu.
Seperti halnya Bupati Pasaman H. Benny Utama, kendati masih baru, atau dapat diumpamakan baru di 'babak uji coba' enam bulan perdana usia jabatan Bupatinya, ternyata telah langsung bergerak cepat dan menapaki langkah luar biasa tersebut, demi Daerah dan Masyarakat Kabupaten Pasaman yang dipimpinnya.
"Dengan porsi anggaran yang ada sekarang, ditambah keharusan refocusing APBD di masa wabah pandemi Covid-19, tentu tidak akan banyak yang bisa kita perbuat, apalagi jika bicara percepatan pembangunan dan merealisasikan program kerakyatan khusus yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini,"ujarnya..
Menurutnya, amanah yang sudah disandang, mesti dipertanggung jawabkan. Kelemahan dan kendala yang dijumpai, harus diantisipasi, agar harapan masyarakat yang tertompang, bisa diwujudkan.
"Bagi saya, tindakan dan kebijakan yang membawa manfaat bagi banyak orang, merupakan kelumrahan yang wajar saja bagi seorang kepala Daerah, karena memang itu tugas dan tanggungjawabnya,"kata Bupati Pasaman.
Selama dua hari kerja di Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat, Bupati H. Benny Utama telah bersilaturahmi dan berkoordinasi dengan banyak instansi pemerintahan, baik OPD provinsi, maupun instansi vertikal yang ada di Padang.
"Alhamdulilah hasil yang diperoleh cukup menggembirakan. Seperti pertemuan dengan Rektor UNP, telah diperoleh kepastian lokasi pembangunan Kampus UNP di Kecamatan Tigo Nagari, dan Pak Rektor sudah menyampaikan suratnya ke kita,"ujar Benny.
Selanjutnya, pembangunan pabrik pakan ikan mandiri di Rao, akan dilelang (tender) pada bulan November 2021 ini oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, dengan pagu dana hampir Rp.30 milyar dan menurut schedulenya, pengerjaan physiknya akan dimulai Januari 2022 depan.
Kemudian, permohonan dari kantor ke ke kantor yang dilakukan lansung Bupati Pasaman selama dua hari, Kamis dan jumat, 9 dan 10 September kemaren dengan Kepala BWS Sumatera V, Dian Kamila, ST, MT, Kasatker PJN I Sumbar Thaibur ST.MT, Kadis PUPR Ir Fhatol Bahri, dan Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi, S. HUT, MSi, serta beberapa kantor lainnya, telah mendapat respon positif atas seluruh program yang dimohonkan Bupati untuk daerahnya, Kabupaten Pasaman.
"Alhamdulillah direspon secara baik. Namun ada beberapa dukomen yang harus kita lengkapi, termasuk beberapa surat ke kementerian, agar program yang kita ajukan bisa terealisasi mulai tahun depan,"jelas Benny tampak senang. (Dim)