Payakumbuh - Melestarikan seni kerajinan sulaman dan rajutan Rendo Bangku khas Minangkabau, Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh menyelenggarakan workshop dan diversifikasi, baru-baru ini.
Dalam kegiatan pemberdayaan sumber daya manusia itu, Pemerintah Kota yang dipimpin Riza Falepi itu memberikan pelatihan dan penguatan tentang rajutan rendo bangku kepada 10 pelaku IKM kerajinan dan rajutan Kota Payakumbuh selama 1 minggu, Senin sampai Jumat, 13 hingga 17 September 2021 di aula kantor Disnakerin Payakumbuh.
Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Disnakerin Andiko Jumarel di dampingi Kasi Industri Sandang dan Kerajinan Hayatil Mardhiyah dengan menghadirkan instruktur Rita Anggraini.
Menurut laporan dari Hayatil, kegiatan ini terselenggara dalam rangka pelestarian seni khas Minangkabau serta pengembangan ilmu dan skill dari para pengrajin rajutan. Dalam hal pelestarian seni rajutan khas rendo bangku ini, Tenun Balai Panjang sudah terlebih dahulu mendapatkan pelatihan.
"Tenun Balai Panjang Payakumbuh sudah mempunyai 7 orang pengrajin yang memiliki kemampuan merajut rendo bangku dan sudah berproduksi secara mandiri. Dan dalam rangka memajukan dan melestarikan keahlian ini perlu dikembangkan ke seluruh pengrajin rajutan yang ada di Payakumbuh," ungkapnya.
Sementara itu, Sekdis Andiko Jumarel mewakili Kepala Dinas Yunida Fatwa mengatakan saat ini seni kerajinan rajutan rendo bangku ini sudah mulai memudar dan hampir habis peminatnya di Kota Payakumbuh.
"Ini salah satu tradisi dan peninggalan dari nenek moyang kita dalam hal seni kerajinan dan perlu kita lestarikan secara bersama, apalagi kalau dilihat dari jumlah peminatnya saat ini sangatlah sedikit sekali. Untuk itu kami perlu melakukan inovasi dan terobosan untuk menjaga dan melestarikan seni kerajinan dan rajutan ini," ungkapnya.
Dijelaskan Andiko, Pemko Payakumbuh berharap kedepannya semua pengrajin rajutan di Kota Payakumbuh memiliki kemampuan yang sama dengan Tenun Balai Panjang, khususnya dalam hal rajutan rendo.
Dari sisi Rita Anggraini selaku instruktur, mengharapkan keseriusan dari peserta dalam mengikuti kegiatan ini, karena ini berkaitan dengan teknis. "Perlu konsentrasi penuh namun santai," ujarnya.
Dari sisi Efrianti, salah seorang perwakilan dari peserta menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemko Payakumbuh melalui Disnakerin yang telah memberikan mereka kesempatan mengikuti pelatihan dan workshop rajutan rendo bangku secara gratis.
"Selama ini kita hanyalah sebagai konsumen dari para pengrajin luar, namun dengan inovasi dan terobosan dari Pemko Payakumbuh ini, sebentar lagi semoga kita bisa jadi pengrajin rajutan rendo bangku yang mandiri dan berdaya saing," pungkasnya. (BD)