Hazel, kondisinya saat ini dan kondisi gadis kecil itu sebelum Tumor matanya mengganas |
Limapuluh Kota - Cairan keluar menetes dari mata kanan yang mulai membesar dan kemerahan, Hazel, sesekali terlihat menahan rasa sakit dibagian mata Kanannya itu. Bola matanya hampir tak terlihat lagi, sebab sudah menonjol keluar. Awalnya bintik Putih di bagian tengah bola mata Kanan tidak terlalu jadi perhatian orang tua Hazel. Namun akhirnya kondisi anak berusia 5 tahun itu, kini kian parah. Bahkan Tumor ganas yang disebut Retinoblastoma itu, sudah menyebar dan butuh waktu panjang untuk pengobatan.
Anak pasangan Agus dan Rima ini, sebelumnya sudah dirujuk ke RSUD M Djamil Padang oleh RSUD Achmad Darwis Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota. Namun keterbatasan biaya bagi kedua orang tua, bocah malang ini dibawa kembali ke rumahnya di Talang, Jorong Sikabu-kabu, Nagari Sikabu-kabu Tanjuang Haro Padang Panjang, Kecamatan Luak. Sebab tak ada lagi biaya untuk pengobatannya.
Bekerja serabutan sebagai buruh tani dan buruh bangunan, Agus sangat tidak sanggup membiayai pengobatan sang anak. Meski sebelumnya ada bantuan dari pemerintah nagari dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Limapuluh Kota yang diserahkan langsung Walinagari, Nofrizal serta Ketua Baznas, Desembri, namun tidak akan mencukupi untuk biaya selama pengobatan.
Bocah perempuan yang malang itu, akhirnya terpaksa diobati seadanya dengan pengobatan alternatif sesuai kesanggupan keluarga. Tentunya hanya pengobatan seadanya, hingga akhirnya kondisi Hazel kian parah dan memprihatinkan.
“Tidak ada biaya untuk kebutuhan hidup kami di Padang saat proses pengobatan Satu Bulan yang lalu. Bahkan saat hendak dioperasi, Hazel juga dinyatakan positif terpapar Covid-19. Sehingga lengkap sudah penderitaan kami. Uang tidak ada, musibah datang bertimpa,”ucap Agus menuturkan nestapa yang dihadapinya, Selasa(28/9).
Tinggal di teras salah satu Masjid di seputaran RSUP M Djamil Padang, Agus bersama Hazel, istri dan anaknya yang masih berusia belasan bulan menghadapi cobaan yang berat dengan penyakit salah satu anaknya yang harus diobati.
Pasrah tak sanggup lagi menjalani pengobatan, Agus bersama istri dan anak-anaknya memutuskan untuk pulang ke kampung dan menjalani pengobatan seadanya. Namun apa hendak dikata, kondisi Hazel semakin parah hingga salah satu keluarga dekat berupaya memposting kondisi Hazel via media sosial.
Kontan saja informasi tersebut beredar luas dan memicu keprihatinan netizen. Bahkan informasi itupun sampai kepada Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo dan langsung meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten mengambil tindakan. Sehingga, Minggu (26/9) malam, Hazel langsung dijemput dan dibawa ke RSUD Achmad Darwis Suliki.
Bupati langsung menghubungi Agus, ayah Hazel untuk mengatakan niatnya untuk membantu merawat Hazel yang merupakan keluarga miskin ini.”Kita sudah hubungi Keluarga dan kita akan upayakan membantu untuk pengobatan Hazel,”ucap Safaruddin.
Hal yang sama juga diutarakan Ketua DPRD Limapuluh Kota, Deni Asra. menurutnya masalah yang dialami salah satu warga yang tengah kesulitan ini harus dibantu bersama-sama. Membutuhkan biaya untuk pengobatan, sementara orang tua yang hanya buruh serabutan tak akan mungkin memenuhi kebutuhan sekaligus pengobatan sang buah hati
“Hazel memang tidak bisa dirujuk sebagai pasien gawat darurat, sebab tidak diterima oleh sistem yang digunakan rumah sakit. Sebab kategorinya, bukan pasien gawat darurat. Sehingga Hazel dirujuk Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) nya ke RSUP M Djamil Padang untuk tindakan Kemoterapi,”ungkap Kepala Bidang Pelayanan RSUD Achmad Darwis Suliki, Dokter Yulva Roza, Selasa (28/9) sore.
Dirawat di RSUD Achmad Darwis, kondisi Hazel saat ini, sudah mulai membaik untuk kesiapan menjalani pengobatan selanjutnya. Namun kabar buruknya, Tumor yang menggerogoti mata Hazel sudah mulai menyebar ke organ tubuh lainnya atau yang disebut Metastase dalam istilah medisnya.
“Saat ini kondisi Hazel sudah lebih baik, selera makannya sudah lebih baik dan kondisi tubuhnya sudah mulai kuat. Selanjutnya akan dirujuk ol gawat darurat, namun pasien Poliklinik. “Sebab Hazel tidak memungkinkan untuk di operasi, karena Tumor Retinoblastoma yang diderita Hazel sudah pada menyebar pada organ lainnya. Nanti akan dilakukan prosedurnya di RSUP M Djamil Padang,”ucap dr Yulva Roza, kemarin.
Sehingga Hazel membutuhkan tempat tinggal di Kota Padang untuk tinggal selama masa pengobatan. Artinya kekhawatiran keluarga untuk biaya selama berada di Padang akan kembali menghantui. Sebab biaya itulah yang selama ini menjadi keluarga Agus untuk pengobatan anaknya.
“Kita akan coba bantu dengan teman yang ada di Kota Padang, semoga ada tempat di rumah singgah untuk Hazel,”ucap Ketua DPRD Limapuluh Kota, Deni Asra kepada wartawan, Selasa siang.
Tinggal di rumah semi permanen bantuan pemerintah, Agus dan keluarganya hanya bisa pasrah, tidak tau harus berbuat apalagi menunggu keajaiban dan uluran tangan untuk pengobatan sang buah hati. Bagi masyarakat yang ingin membantu meringankan kesulitan Hazel bisa langsung menghubungi, Agus ayah Hazel di nomor ponsel 081365966155.
“Besok (hari ini, red) disuruh jemput rujukan ke RSUD Achmad Darwis dan Kamis diminta langsung ke RSUP M Djamil Padang,”ucap Agus. (BD)