Payakumbuh – Bawangi merah nampaknya akan menjadi komoditi unggulan baru di Kota Payakumbuh, Wakil Wali Kota Erwin Yunaz kembali laksanakan panen bawang. Panen kali ini bersama kelompok tani Koto Saiyo di Kelurahan Payobasung, Kamis (30/09).
Hadir dalam panen tersebut Kepala Dinas Pertanian, Camat Payakumbuh Timur, Lurah Payobasung, penyuluh pertanian serta Kelompok Tani di sekitaran Kelurahan Payobasung.
Di lahan seluas 0,2 hektara tersebut ditanam bibit varietas SS Sakato sebanyak 205 kg yang merupakan bantuan bibit dari Dinas Pertanian Kota Payakumbuh melalui program kegiatan pengembangan bawang merah.
Setelah ditanam selama 62 hari, hasil yang didapat saat panen berkisar 135 gram per rumpunnya, atau lebih dari 2,6 ton bawang yang bisa dipanen. Artinya kalau dirupiahkan melihat harga bawang dipasaran yang berkisar 20ribu rupiah, maka petani bisa meraup sekitar 52juta rupiah.
Saat panen bawang Wawako Erwin Yunaz menyampaikan hasil panen bawang kali ini cukup memuaskan. Apabila sungguh-sungguh dalam mengembangkan bawang ini, dapat menjadi komoditi baru yang bakal memenuhi kebutuhan pasar karena peluang cukup terbuka.
“Alhamdulillah dari hasil panen hari ini melihat kualitasnya tidak kalah dari bawang yang ada di pasaran, ukurannya pun cukup besar dan warnanya juga tidak pucat. Untuk awal ini minimal bisa memenuhi kebutuhan lokal dulu,” ujarnya.
“Insyaallah ini akan jadi komoditi unggulan baru di Payakumbuh,” tambahnya.
Dijelaskan Erwin bila selama ini benih masih dibeli di luar daerah, dengan melihat potensi panen hari ini, akan ada bibit yang bisa didapatkan bersumber dari hasil panen, dan tidak perlu lagi beli keluar.
“Melihat dari hasil panen yang cukup baik, bawang ini bisa dijadikan bibit untuk kebutuhan petani kita,” katanya.
“Serta setelah pemerintah memberikan stimulan dan dorongan kepada kelompok tani, kedepannya poktan harus bisa mandiri,” tukuknya.
Kemudian dijelaskan Erwin, keuntungan yang ditawarkan bila menanam bawang di Payakumbuh adalah dari segi pupuk, tidak perlu lagi membeli ke luar daerah karena banyak usaha kandang ayam di Luak Limopuluah.
“Sesuatu yang diawali dengan ilmu, maka hasilnya baik. Program ini sejalan dengan program provinsi dan pusat. Payakumbuh bisa jadi sentralisasi industri pertanian dan peternakan, insyaallah menghadirkan kesejahteraan bagi petani kita” kata Erwin.
Lebih lanjut, menurut Keterangan Kabid Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Rozi Alleni, pada tahun ini Pemko Payakumbuh menganggarkan bantuan bibit bawang untuk 2 hektar, atau sekitar 2 ton untuk kelompok tani se Kota Payakumbuh berdasarkan dari usulan kelompok tani.
Untuk Kelompok Tani Koto Saiyo di Payakumbuh Timur ini, mereka dibantu 205 Kg bibit. Dan tahun depan akan ditingkatkan untuk bantuan bibit bawang, dimana pada tahun 2021 sebanyak 2 hektar, untuk tahun 2022 ditingkatkan sekitar 4 hektar.
“Kelompok Tani Koto Saiyo sudah swadaya menanam bawang bahkan sebelum mendapat bantuan bibit karena minat mereka cukup tinggi. Tidak menutup kemungkinan kelompok tani lain bisa mendapatkan bantuan dari dinas bila memiliki komitmen untuk menanam,” ucapnya.
“Pesan kita jangan sampai bibit bantuan ini tidak ditanam, apalagi diperjual belikan. Apabila mereka serius melakukan pengembangan, maka kami dari dinas siap membantu untuk meningkatkan hasil panen,” terang Rozi.
Sementara itu dari sisi Kelompok Tani Koto Saiyo sekaligus pemilik lahan Pendi menjelaskan, hasil panen bawang ini sebagian akan dijadikan sebagai bibit karena melihat kualitasnya yang bagus.
“Hari ini kita panen sebagiannya untuk dijual sebagai kebutuhan masyarakat. Dan 10 hari lagi baru kita panen lagi untuk dijadikan bibit,” ucapnya.
“Untuk harganya kita jual dibawah harga pasar yaitu 20ribu per Kg nya, sedangkan untuk bibit kita jual 38ribu per Kg nya. Kami juga berharap ada fasilitas untuk menampung hasil panen. Agar kami bisa terus bersemangat memproduksi bawang di lahan-lahan produktif,” pungkasnya. (Rel/bd)