Pesisir Selatan -- Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Dapil Sumbar I melakukan kunjungan kerja pembekalan kepada kelompok calon penerima program rehabilitasi mangrove dalam Bimbingan Teknis Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Daerah di lokasi konservasi penyu Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Minggu (14/11/2021).
Menurutnya, kegiatan merehabilitasi mangrove adalah aktivitas memulihkan lingkungan. Mereka yang terlibat dalam upaya pemulihan lingkungan adalah orang mulia.
Fungsi utama mangrove adalah pemecah ombak alami. Dengan ombak yang pecah maka pantai terselamatkan dari abrasi.
“Itulah peran mangrove untuk kelestarian lingkungan, menyelamatkan pantai dari abrasi,” kata Dr. Hermanto dalam kunjungan kerjanya di daerah pemilihan.
Pihaknya akan selalu memberikan dukungan penuh terhadap aktifitas pelestarian terhadap habitat dan ekosistem lingkungan serta kegiatan rehabilitasi lingkungan.
“Di saat banyak orang merusak lingkungan, ternyata masih ada orang yang mau beraktivitas memulihkan lingkungan. Kegiatan merehabilitasi mangrove adalah aktivitas memulihkan lingkungan. Mereka yang terlibat dalam upaya pemulihan lingkungan adalah orang mulia,” ujar Hermanto.
Ia berharap dengan pembekalan tersebut mangrove yang ditanam nanti berhasil tumbuh untuk pemulihan lingkungan ekosistem hayati dan memberikan kemanfaatan kepada masyarakat.
Mangrove yang berhasil tumbuh subur, lanjutnya, akan menjadi sarang sekaligus tempat bertelur ikan. “Ikan akan berkembangbiak disana. Semakin luas cakupan mangrove maka akan semakin banyak ikannya,” ucap Hermanto.
“Kalau banyak ikan di pesisir pantai maka para nelayan tidak usah jauh-jauh mencari ikan ke tengah laut. Ini nilai ekonomi mangrove bagi masyarakat pesisir,” pungkas legislator dari Komisi IV DPR RI ini.
Kegiatan bimtek yang diselenggarakan oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bekerjasama dengan Komisi IV DPR ini diawali dengan penanaman bibit mangrove di lokasi kegiatan.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Pokja Rehabilitasi Mangrove Sumatera Onesimus Patiung, Kepala BPDASHL Agam Kuantan Nursida serta tiga tokoh Pesisir Selatan yaitu Efrianto, Irwan Gunawan dan Eko Kurniawan. (Rel/bd)