Padang Panjang | pasbana -- Padang Panjang Art Fest, sebuah kolaborasi antara Pemko dengan para pelaku seni rupa berbagai aliran, menjadi embrio Kota Padang Panjang sebagai kota para seniman. Inilah harapan dari Pemko dan para pelaku seni tersebut.
Kegiatan selama dua hari Itu diawali di PDIKM, Ahad (28/11) dan berakhir di Pasar Pusat Padang Panjang, Senin (29/11). Para maestro pelukis asal Padang Panjang ini mengeksplore kekhasan kota berhawa sejuk ini dalam sebuah karya seni lukisan.
Mereka ialah Erizal AS, Hamzah, Ibrahim, Denny Susanto, Yon Indra, Iman Teguh SY, Zulkarnaini. Karya itu nantinya dipersembahkan sebagai koleksi milik Pemko untuk dinikmati masyarakat.
Di hari kedua Art Fest, di Pasar Pusat Padang Panjang, para pelukis memulai aktivitas melukis pagi pukul 09.00 WIB hingga petang 17.00 WIB. Acara ini menjadi tontonan menarik yang direspon antusias masyarakat.
Art Fest sekaligus menjadi sarana edukasi bagi masyarakat yang ingin melihat langsung terciptanya karya seni. Di samping itu, menjadi pembelajaran melukis bagi anak-anak dengan mempraktekkan langsung.
Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano saat menutup acara tersebut, kemarin menyampaikan, kegiatan ini menjadi batu loncatan. Melirik Art Fest tahun 2022 yang diharapkan lebih besar dan diikuti lebih banyak partisipan.
"Selain untuk menjalin silaturahmi, dengan kegiatan ini diharapkan menjadi branding baru Kota Padang Panjang bukan hanya Kota Pendidikan tetapi Kota Para Seniman," ucapnya.
Sementara itu, salah seorang maestro pelukis yang ikut berpartisipasi pada acara itu, Erizal As berharap embrio ini tetap terjaga dan selalu berkembang, bermanfaat dan akhirnya menjadi milik Kota Padang Panjang yang bisa diselenggarakan secara reguler.
"Kita bisa melihat antusias masyarakat umum lintas generasi. Terbukti kita berkumpul di sini direspon oleh anak-anak kecil juga. Itu harus kita jaga, kita support selalu. Semoga Padang Panjang menjadi inspirasi dan acara ini menjadi inspirasi juga oleh pelaku seni itu sendiri," ujarnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, Drs. Maiharman menjelaskan
ada empat lokasi yang ditawarkan sebelumnya yaitu PDIKM, Masjid Islamic Center, Desa Wisata Kubu Gadang dan Pasar. "Selain di PDIKM, ternyata Pasar dengan aktivitas dan keramaiannya di hari Senin, menarik bagi para pelukis," sebutnya.
Di Pasar, para pelukis dibebaskan mencari posisi di mana saja. "Mereka dibebaskan memilih posisi di dalam, di tepi jalan. Mereka sebelumnya mensurvei. Kegiatan ini diharapkan terus berjalan berkesinambungan. Diharapkan di tahun 2022 akan terlaksana kembali dengan jumlah peserta yang lebih banyak," pungkasnya. (Rel/bd)