Notification

×

Iklan

Iklan

Guru Besar Unand Prof Dr-Ing Ir Hairul Abral masuk Daftar Ilmuwan Berpengaruh Dunia

03 November 2021 | 18:38 WIB Last Updated 2021-11-03T11:38:41Z

Padang -- Guru Besar Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas (Unand) Prof Dr.Ing Ir Hairul Abral masuk dalam daftar 2 persen ilmuwan yang paling berpengaruh di dunia.

Pemeringkatan Top 2 persen World Ranking Scientists ini dipublikasikan Stanford University dan Elsevier BV yang diperbarui tiap tahun.

Dalam rilis Humas dan Protokol Unand, di Indonesia terdapat 58 ilmuwan yang berasal dari berbagai lembaga riset dan perguruan tinggi.

Secara berkala Stanford University menggelar pemeringkatan ilmuwan yang dinilai memiliki pengaruh di dunia melalui publikasi ilmiah bertajuk Data for Updated Science-Wide Author Databases of Standarized Citation Indicators.

Pemeringkatan dibuat berdasarkan jumlah sitasi publikasi atas karya tulis ilmiah yang sudah dipublikasikan di jurnal bereputasi tingkat dunia.

Semakin banyak peneliti yang merujuk kepada penelitiannya,  maka penelitian yang dilakukan ilmuwan itu dinilai memberikan dampak luas bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada Prof Hairul Abral yang masuk Top 2 persen World Ranking Scientis 2021.

Capaian yang diraih profesor tersebut diharapkan mampu menginspirasi dan memacu semangat para peneliti lainnya di Unand untuk dapat berprestasi, termasuk dalam pemeringkatan ini ke depannya.

“Masuknya peneliti Universitas Andalas ke dalam Top 2 persen World Rangking Scientist 2021 membuktikan bahwa peneliti Universitas Andalas diakui secara internasional dengan publikasi yang banyak disitasi oleh para peneliti lain di berbagai belahan dunia,” ujarnya dalam dikutip dari covesia.com, Rabu (3/11/2021).

Pemeringkatan Top 2 persen World Rangking Scientist 2021 dibuat berdasarkan beberapa parameter. Yakni jumlah publikasi hingga akhir 2019, menerbitkan setidaknya 5 makalah hingga akhir 201. Kemudian, jumlah sitasi, h-index dan hm-index disesuaikan dengan penulisan bersama, dan sitasi untuk makalah di posisi penulisan yang berbeda.

Lebih lanjut, Yuliandri mengungkapkan Unand terus mendorong para penelitinya agar giat melakukan publikasi dalam berbagai jurnal internasional melalui berbagai program.

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update