Payakumbuh - Menghasilkan UMKM yang tangguh, unggul dan berdaya saing, Pemerintah Kota Payakumbuh bekerjasama dengan PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kota Padang menggelar acara pelatihan untuk Seller atau pedagang online di Kota Payakumbuh dengan mengusung tema Workshop UMK Minangkabau yang dilaksanakan di Foresthree Coffee Payakumbuh, Senin (8/11).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz didampingi Kepala UPTD Randang Kota payakumbuh Nofit Ardy dan diikuti oleh 20 orang peserta yang memiliki Usaha Kecil Menengah (UKM) serta reseller yang ada di Kota Payakumbuh.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Erwin Yunaz mengatakan
virus corona atau covid-19 telah menjadi wabah pembunuh nomor satu untuk melumpuhkan dan bahkan mematikan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di negeri ini.
Demikian pula halnya dialami pelaku UMKM yang ada di Kota Payakumbuh. Tidak sedikit pelaku usaha rumahan, semacam usaha baju, tas dan makanan ringan spesifik Kota Payakumbuh yang mengalami kerugian dan bahkan nyaris menutup usahanya, karena tidak berproduksi selama pandemi yang telah menjadi momok di daerah ini.
Namun, seiring berjalannya waktu serta upaya serius yang dilakukan oleh pemerintah Kota Payakumbuh dalam memutus mata rantai virus corona, Saat ini UMKM di Kota Payakumbuh mulai bangkit kembali.
Masyarakat sudah bisa kembali berusaha dan memaksimalkan kinerja untuk memulihkan ekonomi.
Wawako Erwin Yunaz memberikan masukan serta arahan untuk keberlangsungan UKM ini, bahwa pentingnya membidik pasar dan menentukan target pembeli.
“Sebaiknya kita harus tau dulu, apa kebutuhan pasar, setelah tau apa kebutuhan pasar, maka nanti kita dapat menentukan target pembeli,” kata Erwin.
Selain itu, Wawako Erwin Yunaz juga mengatakan bahwa sebagai bentuk usaha dalam memajukan UKM - UKM yang ada di kota Payakumbuh, Pemerintah Kota Payakumbuh telah mengupayakan beberapa bantuan dan dukungan kepada para pelaku usaha. “Hal terpenting saat ini, yakni bagaimana kita mengajak masyarakat untuk mulai menggunakan produk - produk UKM, gerakan ini dimulai dari kepala daerah itu sendiri agar menjadi contoh kepada orang banyak,” ujar Erwin.
Sejalan dengan itu, harapan besar bagi Wawako Erwin Yunaz kepada UKM - UKM yang ada di kota Payakumbuh agar dapat bersaing di pasar global, dan dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasi demi perkembangan UKM ke depannya
Erwin juga menjelaskan Pemko Payakumbuh berevolusi membranding kota dengan City of Randang, perwakilan kepemilikan produk kearifan lokal budaya orang Minang yaitu Randang. Untuk pertama kali, capaian membanggakan datang dari koperasi Sentra Randang Payo. Mereka tampil pada World Expo 2020 di Dubai sejak 1 November 2021 lalu, Randang Payakumbuh mewakili koperasi yang ada di Indonesia.
"Ini merupakan prestasi yang luar biasa buat Payakumbuh, dan perlu dibanggakan. Gerakan Koperasi kembali ke pangkuan penggagasnya, yakni Bung Hatta," kata Erwin.
Diakhir sambutannya Erwin berharap dengan adanya pelatihan ini, UKM di Kota Payakumbuh dapat terbantu dengan adanya kerjasama dengan JNE.
"Kita berharap JNE dapat mendukung potensi lokal yang kurang tergarap dengan baik. JNE dapat lebih dekat dengan masyarakat khususnya UKM untuk berkembang bersama. Kita yakin JNE dapat mendukung penuh UKM di Kota Payakumbuh dan untuk para peserta pelatihan, Semangat dalam melaksanakan pelatihan, semoga ilmu yang didapat menjadi awal dari kesuksesan dan Pemerintah kota Payakumbuh selalu mendukung penuh kemajuan UKM," pungkasnya.
Dikesempatan yang sama Kepala Cabang JNE Padang Yusran mengatakan sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi JNE atas kepercayaan masyarakat selama ini, JNE turut berkontribusi dalam membantu UKM agar naik kelas dengan beragam program workshop gratis digital marketing yang mengusung tema Workshop UMK Minangkabau.
"Kontribusi ini sesuai dengan kapasitas JNE sebagai perusahaan bisnis jasa logistik untuk terus melakukan langkah – langkah kolaborasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Sesuai dengan tagline “Connecting Happiness” yang berarti mengantarkan kebahagiaan. Pandemi memaksa seluruh pelaku usaha bertransformasi ke digital. Akselarasinya bahkan lebih dari 3 kali lipat. Semua dipaksa berpindah ke online secara cepat. Ini yang perlu dilakukan oleh UMKM jika ingin bertahan,” ujar Yusran.
Kepala UPTD Randang Kota Nofit Ardy mengatakan permasalahan yang dihadapi UMKM tidak hanya soal modal usaha, tetapi kini mereka butuh pelatihan digital marketing. Banyak UMKM yang kolaps dan mati karena kurang kompetensi, sehingga kolaborasi antara program pemerintah dan pengusaha UMKM perlu dipersiapkan dengan orientasi jangka panjang.
“Ada tiga strategi dan kebijakan dari pemerintah yaitu kebijakan modernisasi usaha, digitalisasi mutlak, kebijakan stabilisasi manajemen usaha UMKM agar bisa mengikuti dinamika, dan kebijakan mengurangi kelemahan usaha kecil dan menengah,” papar Nofit
Menurutnya, pengusaha UMKM harus cepat beradaptasi, kreatif dan mengerti tentang kebutuhan pasar. Dominasi penyerapan tenaga kerja UMKM sangat tinggi hingga 97%.
"Hal ini dinilai mampu berdampak besar terhadap pergerakan perekenomian khususnya di Kota Payakumbuh sehingga pemerintah turut andil dalam mendukung UMKM lewat strategi dan kebijakan," pungkasnya. (BD)