Notification

×

Iklan

Iklan

Bupati Eka Putra Sampaikan Tujuan Penataan Ruang pada Rakor Lintas Sektoral

15 Desember 2021 | 21:00 WIB Last Updated 2021-12-15T14:00:41Z


Jakarta | pasbana -  Bupati Tanah Datar Eka Putra hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dalam rangka Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tanah Datar bersama Plt. Dirjen Tata Ruang Kementerian PUPR RI Dr. Ir. Abdul Kamarzuki. MPM, di Ballroom Hotel Sultan Tanah Abang Jakarta Pusat, Rabu (15/12).

Pada rakor tersebut juga hadir Walikota Pariaman, Walikota Malang, Bupati Semarang, Ketua DPRD Tanah Datar beserta Wakil Ketua dan tim Pansus RTRW, serta 7 (tujuh) Kepala Dinas PUPR yang berbatasan wilayah dengan Kabupaten Tanah Datar. 

Selain itu, rakor juga diikuti oleh Kementerian/lembaga, Sekda Tanah Datar, para Asisten dan Kepala OPD secara virtual zoom.

Bupati Eka Putra saat ekspos dihadapan Plt. Dirjen Tata Ruang, menyampaikan bahwa tujuan penataan ruang dalam RTRW kabupaten Tanah Datar 2021-2041 adalah untuk mewujudkan struktur dan pola ruang kabupaten yang terintegrasi berbasis pertanian dan pariwisata berlandaskan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.

Selain itu juga berkaitan dengan rencana pembangunan jalan tol trans sumatera dengan ruas Padang – Pekanbaru yang merupakan kebijakan strategis nasional, dimana rencana tersebut juga melewati wilayah kabupaten Tanah Datar, tepatnya di kecamatan X Koto dan kecamatan Batipuh.

Tidak itu saja, Bupati juga sampaikan penataan ruang juga dimaksudkan untuk meningkatkan sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan di kabupaten Tanah Datar. Dimana dalam RTRW kabupaten Tanah Datar 2021-2024 tersebut terdapat usulan peningkatan jalan arteri dan ruas jalan kolektor, yang merupakan akses keluar dan masuk ke kabupaten Tanah Datar. 

“Selain usulan untuk peningkatan jalan, didalam RTRW itu juga terdapat rencana pengembangan wisata yang terintegrasi di kawasan danau Singkarak, serta rencana pembangunan fasilitas dan utilitas yang memadai untuk menunjang kepariwisataan kita,” ungkap Bupati.

Pada kesempatan itu Bupati juga berharap rencana pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional Singkarak dan sekitarnya mendapatkan dukungan dari semua pihak termasuk dukungan dari pusat dan provinsi.

“Kalau kita berbicara kabupaten Tanah Datar, maka tidak akan terlepas dari perbincangan di sektor pariwisata dan sektor pertanian. Pengembangan wisata unggulan serta pengembangan kawasan yang dapat menunjang industri pariwisata harus saling terintegrasi demikian juga dengan pengembangan sektor pertanian baik budi daya pertanian, perikanan, peternakan maupun perkebunan,” tambah Bupati Eka.

Selain pada sektor pariwisata dan pertanian, disampaikan Bupati Eka Putra bahwa arah pengembangan wilayah di kabupaten Tanah Datar juga meliputi pengembangan pusat kegiatan lokal Batusangkar, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan skala kabupaten baik fasilitas umum maupun fasilitas sosial.

“Kecamatan Salimpaung dan sekitarnya akan kita arahkan untuk pengembangan pariwisata juga UMKM, sementara untuk kawasan Lintau Buo Utara dan sekitarnya akan kita kembangkan kawasan pertambangan terutama tambang batu gamping. Di Lintau Buo dan sekitarnya akan kita jadikan pusat pengembangan ayam petelur, perkebunan rakyat serta pengembangan UMKM terutama tenun,” jelas Eka lagi.

Lebih lanjut, pengembangan wilayah berdasarkan potensi juga berlaku untuk seluruh kawasan di kabupaten Tanah Datar. Seperti halnya di kecamatan Rambatan dan danau Singkarak diarahkan untuk pengembangan pariwisata juga UMKM terutama pengelolaan ikan Bilih yang merupakan ikan endemik danau Singkarak. 

Sementara kawasan X Koto dan sekitarnya juga diarahkan untuk pengembangan pertanian dengan komoditi utama sayuran dataran tinggi. “Selain pertanian di kawasan kecamatan X Koto juga telah kita kembangkan kawasan agropolitan dan pembangunan sub terminal agribisnis yang terletak di Koto Baru,” sampai Bupati.

Juga dikatakan Eka Putra, potensi lain yang sudah menjadi ikon X Koto terutama di nagari Pandai Sikek adalan hasil tenun yang sudah mendunia. “Tenun Pandai Sikek dengan berbagai corak merupakan hasil kerajinan masyarakat yang diajarkan secara turun temurun dan berkembang hingga saat ini. Sebagai daerah penghasil tenun terbaik di Sumatera Barat, maka potensi ini akan menjadi pendorong untuk pengembangan kawasan sekitarnya,” pungkas Bupati Eka.(rel/bd) 
×
Kaba Nan Baru Update