Pasbana| Untuk Kabar Sumbar -- Endang Tirtana, alumni Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang ditunjuk oleh Kementrian Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) sebagai Komisaris Independen baru PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Menggantikan Pungky Sumadi yang menjabat komisaris independen sejak 2017.
Sebelumnya Endang menjabat sebagai Komisaris PT Semen Baturaja. Beliau berasal dari Pasaman Sumatra Barat. Ia lahir di Padang Balai Pasaman pada 9 April 1981.
Endang tercatat sebagai alumni Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, tepatnya (Kulliyatul Muballighien Muhammadiyah), sekolah yang didirikan oleh Buya HAMKA.
Dr. Derlina, M.A, Mudir Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang dan sekaligus senior Endang Tirtana di Pesantren Kauman menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian Endang.
Atas nama Alumni dan segenap Pimpinan, Majlis Guru serta santri Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang mengucapkan selamat Kepada Endang Tirtana semoga sukses dan dimudahkan dalam menjalankan Amanah ini.
Lebih lanjut Derliana menuturkan bagaimana sosok Endang Tirtana saat menjadi santri di Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang
“Sejak mondok bakat organisasi beliau sudah tampak, beliau terlibat aktif di sejumlah organisasi seperti Pimpinan Ranting IKatan Remaja Muhammadiyah Kulliyatul Muballighien Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Ikatan Remaja Muhammadiyah Kauman Padang, Pimpinan Daerah Ikatan Remaja Muhammadiyah Pabasko dan saat Kuliah Di IAIN Imam Bonjol Padang Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Umum PW Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sumbar,” ujar Derliana
Setelah menamatkan pendidikannya di Pondok pesantren kauman Muhammadiyah Padangpanjang, ia melanjutkan studinya Jurusan Aqidah Filsafat IAIN Imam Bonjol Padang. setelah menamatkan studi Sarjananya, kemudian beliau hijrah ke Jakarta dan melanjutkan studi di Magister Ilmu Administrasi Universitas Krisnadwipayana, Jawa Barat.
Saat ini Endang tercatat sebagai peneliti senior di Maarif Institute For Culture and Humanity, Direktur Media Said Aqil Siradj Institute sejak 2017 dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik pada 2010-2015. Direktur Indonesian Watch for Democracy 2017 dan Komisaris semen Baturaja. (JED)