Payakumbuh | pasbana — Proposal pembangunan mesjid agung yang dilayangkan Wali Kota Riza Falepi ke kedutaan Arab Saudi direspon positif oleh lembaga di bawah naungan Kementerian Luar Negeri itu.
Buktinya, Kepala Atase Agama Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi Syeikh Ahmad Bin Essa Al Hazmi langsung datang ke Sumatera Barat, Selasa (7/12). Bagaikan oase di tengah gurun bagi Kota Payakumbuh, sebuah mesjid megah yang diimpikan oleh masyarakat Kota Randang bakal dibangun di atas tanah seluas 5 hektare (Ha) dengan anggaran Rp. 290 miliar dan semua biayanya ini ditangung oleh Kerajaan Arab Saudi.
Pada Rabu (8/12), didampingi Wali Kota Riza Falepi dan Kapolres AKBP Alex Prawira, Syeikh Ahmad Bin Essa Al Hazmi dibawa melihat lokasi pembangunan mesjid tersebut di Kawasan Sawah Kareh Kelurahan Pakan Sinayan, Koto Nan Ompek, Kecamatan Payakumbuh Barat.
Wali Kota Riza Falepi menyampaikan sudah sejak lama cita-citanya membangun mesjid besar di Kota Payakumbuh, persoalannya meski jumlah mesjid banyak, tetapi ukurannya kecil-kecil, bahkan untuk Salat Jumat harus berdesakan hingga keluar pintu mesjid. Apalagi kalau ada pengajian bersama ustaz kondang harus di lapangan, belum lagi ditambah kegiatan keagamaan yang banyak jemaahnya, susah memfasilitasinya.
“Inilah alasan kita mengapa bercita-cita bangun mesjid besar untuk pusat kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. Kita tentu ingin tempat yang nyaman buat beribadah,” kata Riza.
Riza menyampaikan 1/3 dari anggaran daerah dipangkas karena Covid-19, imbasnya anggaran yang rencananya buat mesjid, hingga hari ini susah dialokasikan untuk membangunnya. Berkat restu gubernur, kemudian Riza coba ajukan proposal ke kedutaan Arab Saudi. Riza mengaku menangis gembira mengetahui proposal ini direspon oleh Pemerintah Arab Saudi, cita-citanya tak lama lagi bisa tercapai.
“Kalau kita bangun pakai APBD, diperkirakan selesai dalam 10 tahun, itupun dengan catatan apabila dianggarkan setiap tahun. Kondisi ini pun bisa terlaksana, kalau kepala daerah kedepannya komit juga dengan melanjutkan. Kalau kepala daerahnya sudah berganti dan tidak menginginkan kelanjutan bangun mesjid, maka pembangunannya tidak bisa jalan,” kata Riza.
Riza berharap mudah-mudahan Syeikh Ahmad bisa menyampaikan kepada Raja Salman agar berkenan membangunkan mesjid agung di Kota Payakumbuh dan akan diberi nama Mesjid King Salman. Riza juga mempresentasikan kepada Syekh Ahmad teknis mesjid agung dimaksud secara detail usai jamuan di rumah dinas wali kota.
“Perencanaan lengkap, dokumen lengkap. Apapun respon Syeikh Ahmad, dengan datang ke sini saja kami mengucapkan terima kasih. Insyaallah pembangunan mesjid ini pula kami tak ingin membebani pihak Arab Saudi dengan persoalan-persoalan lain,” tukuk Riza.
Riza juga menyampaikan pembangunan mesjid ini juga merupakan harapan orang Kota Payakumbuh dan orang-orang yang berlintas ke kota ini agar mereka bisa beristirahat dan salat di mesjid agung, sekaligus menikmati keindahan kota ini.
“Inilah segudang alasan mengapa kami ingin membangun mesjid yang besar. Kami sampaikan terima kasih kepada Syeikh Ahmad dan Buya Zein yang telah memberi kami kesempatan, serta gubernur Mahyeldi yang sudah mengarahkan pembangunan mesjid ini ke Payakumbuh. Mungkin ini takdir allah, kami siap di panggil ratusan kali ke kedutaan Arab Saudi di Jakarta untuk menyelesaikan ini, karena menjadi tanggung jawab saya walaupun hampir selesai jabatan sebagai wali kota. Harapan kita silaturahmi tidak terputus, kita perjuangkan sampai selesai sebaik-baiknya,” tukuk Riza.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Payakumbuh Kadis Muslim menyampaikan melalui kunjungan Kedubes Arab Saudi ini, diharapkan memiliki kesan baik kepada Kota Payakumbuh dan sepulang dari sini dapat memastikan untuk mewakafkan dana untuk membangun mesjid agung.
“Selama 3 tahun ini kita sudah membebaskan lahan 5 seluas hektar, kita terkendala dengan alokasi anggaran pembangunan mesjidnya karena 2 tahun ini anggaran susah karena Covid-19,” kata Muslim.
Dijelaskannya, sulitnya anggaran sebagai sumber pembiayaan membangun mesjid untuk umat, tak membuat Kota Payakumbuh berputus asa menyediakan fasilitas umum yang akan sangat bermanfaat bagi perlintasan Sumbar arah ke Riau.
Ditambahkannya, melalui RPJMD Kota Payakumbuh, Pemerintah menyediakan fasilitas umum untuk masyarakat, diantaranya rumah ibadah berskala kota. Kalau pemakaman sudah ada meski tak besar, kemudian juga sudah ada pasar dan sekolah.
“Beberapa tahun direncanakan pembangunannya belum terwujud, namun kita sudah bisa bebaskan lahan selama 3 tahun dengan luas 5 hektar. Kita bandingkan dengan Mesjid Raya Sumbar yang luasnya cuma 2 hektar, Mesjid Agung Kota Payakumbuh jauh melebihi kapasitas itu. Kita bisa menampung 12.000 jemaah, mudah-mudahan niat kita disupport oleh Pemerintah Arab Saudi,” kata Muslim.
Terkait pengelolaan anggaran, Muslim menjelaskan akan dibicarakan dengan pihak Arab Saudi kedepannya, apakah hibahnya dalam bentuk bangunan atau anggarannya dikelola pemko.
“Kita bersyukur bisa dikunjungi ke lapangan, karena banyak daerah meminta dana wakaf dari Arab Saudi ini. Kalau proposal kita ini disetujui Raja Salman, maka tahun 2022 bisa dimulai pembangunannya, tanah sudah siap, perencanaan dan studi kelayakan serta amdal sudah siap. Kita mengajukan kebutuhan sebesar 290 miliar hingga sudah jadi semuanya, termasuk bangunan utama dan bangunan pendukung seperti islamic center dan bangunan adat budaya,” kata Muslim.
Dari sisi tokoh masyarakat Koto Nan Ompek, S. Dt. Rajo Imbang menyampaikan atas nama niniak mamak Nagari Koto Nan Ompek salut dengan Wali Kota Riza Falepi. Mulai saja berdikari sebagai wali kota, ada keinginan membangun mesjid di Kota Payakumbuh, awalnya sudah dilakukan penjajakan di 5 kecamatan, dicari dimana lokasi pasnya, akhirnya diputuskan di Pakan Sinayan Koto Nan Ompek, Kecamatan Payakumbuh Barat.
“Kami juga terkejut, saat 3 tahun lalu kami diajak wali kota bertemu, dia menyampaikan niatnya untuk mendirikan mesjid agung. Disampaikanlah rencananya bakal dibangun di kawasan Sawah Koreh, lokasinya di dekat pendakian Ngalau. Begitu semangatnya wali kota, kami diajak ke lokasi,” terangnya.
Dt. Rajo Imbang juga menjelaskan kemudian niniak mamak mengumpulkan anak kemenakan mereka, diberi pengertian sampai anak-kemenakannya sepakat di lahan yang rata-rata tanah pusako kaum itu dibangun mesjid agung, dari tahun ke tahun mulai dibebaslahankan.
“Alhamdulillah hingga akhir tahun ini telah selesai. Kami berharap kepada Duta Arab Saudi, kalau dana kota saja yang diharapkan takutnya tak bakal selesai cepat, akan butuh bertahun-tahun. Covid-19 membuat anggaran kurang, tolong bantu kami bangun Mesjid Agung di Kota Payakumbuh. Terimakasih kedatangan dubes ke Kota Payakumbuh, semoga dapat harapan kami ini direalisasikan, mesjid berdiri secapat mungkin,” harapnya.
Sementara itu, Syeikh Ahmad Bin Essa Al Hazmi menyampaikan entah apa yang bisa diungkapkannya saat berada di tengah saudara-saudara di Kota Payakumbuh, warganya sangat baik dan lingkungan yang begitu nyaman. Dikelilingi oleh tanaman, gunung yang melingkar, sungai, dan penduduk yang baik hati.
“Saya merasa sangat berbahagia dan penuh kebahagiaan bersama keluarga saya ini. Kebahagiaan sangat besar, berada di tengah keluarga dan orang yang dicintai. Penghubung paling kuat antara kita bersama adalah kalimat syahadat. Rakyat Indonesia adalah rakyat baik, mencintai kerajaan Arab Saudi. Kami menjadi tamu, diberikan jamuan yang mulia, hubungan yang kuat ini menyatukan kita saat ini, karunia Allah kepada saya dan kita semua,” kata Syeikh Ahmad dalam sambutannya.
Syeikh Ahmad menjelaskan, anggaplah dirinya satu diantara warga di daerah ini, akan berupaya semaksimal mungkin, mengupayakan mengangkat proposal dari Kota Payakumbuh ini dan memberikan ke kedutaan besar Arab Saudi, hingga ke pihak yang berwenang agar keingunan umat ini bisa tercapai.
“Saya akan berupaya memaksimalkan usaha agar niat membangun mesjid ini tercapai,” kata Syeikh Ahmad.
Dia menambahkan, Wali Kota Riza Falepi yang sudah memasuki penghujung jabatan, didoakannya agar dapat pindah kepada jabatan lain yang lebih baik lagi.
“Begitu orang perkasa punya tanggung jawab besar, semoga pindah ketempat yang lebih baik lagi. Di antara pekerjaannya ini menunjukkan ketulusan seorang wali kota, walau sudah berakhir jabatan, berupaya mewujudkan cita-cita ini, semoga terwujud dan bisa ikut salat di mesjid ini nantinya,” kata Syeikh Ahmad.
Syeikh Ahmad juga menemui kebaikan dari semua yang ada di hari ini. Sebuah kemuliaan dan jamuan berharga, sehingga dirinya merasa menjadi bagian dari rakyat Payakumbuh. Dia juga berwasiat agar dapat terus meningkatkan takwa kepada Allah, istiqamah, dan menjaga keamanan dan kenyamanan negeri ini.
“Semoga Allah SWT memberi keamanan dan ketentraman bagi negeri ini. Terimakasih dari hati yang dalam, kami juga membawa 10 karton alquran cetakan madinah dan 10 karton kurma dari kebun Pangeran Amir Sulton. Sebelum ramadhan, ada gelombang kedua alquran dan kurma yang jumlahmya lebih banyak sesuai arahan dubes Arab Saudi,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Syeikh Ahmad menyampaikan undangan kepada Wali Kota Riza Falepi, hadir ke kantor Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi, pintu kantor terbuka untuk semuanya.
“Jika datang, kami memuliakan dari ujung rambut sampai ujung kaki,” pungkasnya. (Rilis)