Padang Panjang | pasbana -- Dilansir dari data padangpanjang.go.id, harga komoditi pangan relatif terjadi peningkatan. Salah-satunya harga komoditi cabai.
Namun, fenomena kenaikan harga cabai di Pasar Pusat Padang Panjang tidak terlalu berdampak pada harga cabai di toko gilingan/grosir yang sampai saat ini harganya masih terpantau normal.
Hasil peninjauan Kominfo ke Toko Gilingan Cabai Ris yang merupakan salah-satu grosir di Padang Panjang, Jumat (28/1), pemiliknya Muhammad Aditya (25) mengatakan, harga grosiran untuk cabai, bawang, maupun bahan lain masih bisa dibilang normal.
"Kenaikan harga pangan, seperti cabai, bawang, dan lainnya mungkin terjadi pada harga jual di pedagang eceran. Untuk harga grosir dalam satu bulan terakhir memang ada kenaikan, tetapi tidak terlalu signifikan dan masih tergolong normal," sebutnya.
Pada rilis padangpanjang.go.id hari ini, perkiraan harga cabai merah berkisar di angka Rp 30.188/kg, bawah merah Rp 30.563/kg, bawang putih Rp 28.000/kg, garam kasar Rp 8.000/kg, dan garam halus diharga Rp 4.000/kg.
Dari data tersebut, Adit menyampaikan, harga-harga itu merupakan harga jual eceran pedagang. "Saat ini harga jual eceran pedagang memang terjadi kenaikan dalam beberapa bulan terakhir," ucapnya.
Sedangkan untuk harga jual di grosir, jelas Adit, cabai merah berkisar di harga Rp 24.000/kg, bawang putih Rp 16.000/kg, bawang merah Rp 16.000/kg, jahe Rp 12.000/kg, laos Rp 6.000/kg, kunyit Rp 6.000/kg, dama Rp 24.000/kg, dan garam kasar Rp 3.000/kg.
Lebih lanjut, ia mengatakan, ada juga harga pangan yang mengalami kenaikan cukup tinggi di grosir. Yakni bawang kampung, yang biasa harga normal Rp 18.000/kg, tapi sekarang naik di angka Rp 24.000/kg.
"Perbedaan harga pada grosir dengan harga jual pedagang eceran adalah hal lumrah. Selain itu, konsumen pada grosir biasanya membeli dengan skala besar," kata Adit.
Jelasnya lagi, untuk minat konsumen pun tidak terlalu berdampak pada grosir. Meskipun ada beberapa orang yang merasa mengeluh dengan kenaikan harga bahan pangan tersebut. (Rel/bd)