Pertemuan yang dilakukan sebagai titik tolak agar arah kebijakan ekonomi yang diambil ke depan lebih efektif dan tepat sasaran. Dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, Wahyu Purnama optimis capaian pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh 4-5% pada tahun 2022. Hal ini sejalan dengan tren perbaikan ekonomi global dan ekonomi nasional seiring dengan percepatan vaksinasi Covid-19.
Wahyu mengatakan, saat ini vaksinasi dan kebijakan Pemda dalam pemberlakuan protokol kesehatan merupakan salah satu faktor pendorong yang penting bagi normalisasi aktivitas ekonomi. Disamping adanya stimulus fiskal terkait perlindungan sosial, insentif pajak, subsidi listrik dan dukungan pemerintah terhadap UMKM.
Meski demikian, ia menyampaikan bahwa prediksi pertumbuhan ekonomi ke depan masih mungkin direvisi mengingat masih adanya resiko varian baru Covid-19, sehingga perkembangan tidak sesuai harapan.
"Tahun 2020-2021 perekonomian memang tidak mudah untuk diprediksi karena adanya shock-shock yang menyebabkan perkembangan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Harapan kita di tahun 2022 tidak terjadi lagi," ujar Wahyu memaparkan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa sektor pertanian dan perdagangan masih menjadi penggerak utama perekonomian dengan persentase pangsa sebesara 22.04% dan 17.77%, disusul sektor transportasi, konstruksi, serta industri pengolahan.
Wahyu juga mengingatkan semakin maraknya alih fungsi lahan dewasa ini, berdampak pada berkurangnya produksi pertanian, sehingga sektor ini harus mengembangkan hilirisasi dan export untuk dapat terus meningkatkan produktivitas.
Sejalan dengan itu, Audy mengaku Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menyiapkan strategi mengejar pertumbuhan ekonomi. Ia pun optimis ekonomi dapat tumbuh hingga 5%.
Menurut Audy, saat ini Pemprov Sumbar telah menaikkan anggaran APBD untuk mendorong hilirisasi pertanian. Dengan begitu produksi pertanian baik ekspor maupun domestic selling dihadapkan meningkat.
Demikian juga dengan pengembangan pariwisata, maupun bisinis. Ia mengatakan length of stay wisatawan, didukung event-event pariwisata Visit Sumbar 2023 dan investasi murni di sektor bisnis merupakan kunci mengejar pertumbuhan ekonomi.
"Mengejar pertumbuhan ekonomi, kita butuh banyak uang beredar di Sumbar, kita kuatkan hilirisasi agriculture, sektor pariwisata dan juga bisnis," Audy menegaskan.
Tak hanya itu, disamping strategi pertumbuhan ekonomi, Audy juga berpesan agar Kepala-kepala OPD mampu menjaga optimisme warga. Masyarakat harus mengetahui program-program pemerintah.
"Optimisme harus kita jaga, dan masyarakat harus tahu apa-apa saja program pemerintah, kemudian kita cocokan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi dari Bank Indonesia," tutup Audy. (Rel/bd)